Palembang, Sonora.ID - Setiap tanggal 28 September diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia.
Dr. drh. Jafrizal, ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel kepada sonora (15/09/2022) mengatakan ini sebagai bentuk warning masyarakat bahwa anjing harus divaksinasi.
Terkait hal itu Pemkot Palembang saat ini sedang gencar melakukan vaksinasi rabies. PDHI membantu dalam pelaksanaan dan memilih lokasi di Pulau Kemaro.
“Dipilih karena merupakan destinasi wisata dan tempat bersejarah. Disana hampir tidak pernah dilakukan vaksinasi. Disana banyak anjing, kami kordinasi dengan dinas pariwisata dan penjaga, disana banyak anjing belum divaksin. Akan dilakukan vaksinasi dan steril agar tidak berkembang. Dipasang kalung, vaksinasi dilakukan oleh pemkot dalam hal ini dinas pariwisata dan tanaman pangan bekerja sama dengan PDHI,” ujarnya.
Ia menambahkan steril pada anjing dilakukan pada anjing betina dan jantan yang tidak mau lagi dibiakkan. Bila tidak maka dalam satu tahun akan dua kali beranak. Anaknya bisa 8-10 ekor. Hal ini bisa berbahaya karena akan meledaknya populasi.
Kasus rabies terakhir terdeteksi tahun 2016 di jakabaring berdasarkan hasil lab di Lampung. Kemudian tahun 2017 terjadi gigitan anjing di Keramasan.
Oleh sebab itu perlu digiatkan vaksinasi untuk mencapai herd imunity. Minimal 70% populasi anjing harus vaksin. Setelah vaksin akan dilakukan survilence. Bila hasilnya bagus maka akan diajukan Palembang sebagai kota bebas rabies.
Pemasangan micro chip pada anjing sebagai identitas. Apabila anjing tersebut hilang maka bisa dibaca identitasnya dengan micro chip.
Identitas siapa pemiliknya dan sebagainya. Kalung sebagai penanda kalau anjing itu sudah divaksinasi. Pemkot Palembang sudah memiliki perwali no.38 tahun 2020 tentang pengendalian hewan penular rabies. yang memelihara anjing tidak boleh meliarkan anjingnya ditempat umum harus dipekarangan milik sendiri.
Baca Juga: Palembang Bebas Rabies 2024 Sulit Tercapai, Kok Bisa ?
Ciri anjing kena rabies adalah anjing tersebut tidak kenal lagi tuannya padahal anjing adalah hewan yang setia. Ia tidak mau minum dan makan, takut cahaya. Keluarnya pada waktu malam karena takut cahaya.
Karena takut cahaya ia akan mengumpat di lorong-lorong gelap. Bila keluar di siang hari, ia sangat ketakutan dan akan mengigit benda-benda yang bergerak. Bila ada anjing gila atau rabies jangan lari sebab ia tidak akan mengigit benda yang diam.
Bila digigit anjing sebaiknya dilakukan pembersihan luka dengan air mengalir selama sepuluh menit, memberi disinfektan atau betadine dan segera membawa ke dokter atau puskesmas.anjing yang menggigit sebaiknya ditangkap dan dilakukan karantina dan diobservasi.
Bila rabies, anjing itu akan mati tidak lebih dari sepuluh hari sebab tidak bisa makan, minum sehingga lumpuh dan akhirnya mati.
Anjing yang mati itu diperiksa otaknya di laboratorium untuk memastikan apakah positif rabies atau tidak. Bila positif maka korban gigitan harus disuntik secara berkala. Bila negative tidak perlu penyuntikan secara berkala.
PDHI membantu Pemkot Palembang mewujudkan Palembang bebas rabies. PDHI membantu pengadaan micro chip. Saat ini daerah yang sudah dilakukan vaksinasi rabies antara lain Plaju, IT 3, IB 1 sudah 70%.
“Berharap masyarakat bisa melaporkan anjing-anjingnya ke RT dan lurah agar anjing-anjingnya terdata. Kita akan jemput bola melakukkan vaksinasi agar 100% bisa tervaksin. Ini butuh kerjasama dan dukungan masyarakat,” tutupnya.
Baca Juga: Mengenali Ciri-ciri Anjing Rabies dan Langkah Antisipasi Bila Digigit