Ketika darah mengalir dari glomerulus, tekanan darah akan mendorong air dan zat terlarut dari kapiler ke dalam kapsul melalui membran filtrasi.
2. Reabsorpsi
Tekanan darah bertugas mendorong cairan dari kapiler ke dalam kapsul glomerulus melalui lapisan sel khusus yang terjadi di dalam glomerulus.
Kemudian, lapisan tersebut (membran filtrasi) berguna untuk membantu air dan zat terlarut kecil bisa keluar dari sel darah dan protein besar yang terhalang.
Lalu nantinya, filtrat (cairan yang telah melewati membran) akan mengalir dari kapsul glomerulus lebih jauh ke dalam nefron.
Saat filtrat keluar dari glomerulus, ia akan mengalir ke saluran di nefron yang disebut tubulus ginjal.
Ketika itu zat yang dibutuhkan dan beberapa air akan diserap kembali melalui dinding tabung ke kapiler yang berdekatan.
3. Sekresi
Proses ketiga, yaitu sekresi. Pada proses ini filtrat yang diserap di glomerulus akan mengalir melalui tubulus ginjal, tempat nutrisi dan air diserap kembali ke dalam kapiler.
Ketika itu, ion limbah dan ion hidrogen akan mengalir dari kapiler ke tubulus ginjal. Proses yang disebut sekresi ini membuat ion bergabung dengan filtrat yang tersisa dan menjadi urin.
Urin mengalir keluar dari tubulus nefron ke saluran pengumpul. Ia keluar dari ginjal melalui pelvis ginjal, ke dalam ureter, dan turun ke kandung kemih.
Urine terdiri dari 95 persen air dan 5 persen produk limbah. Limbah nitrogen yang diekskresikan dalam urin termasuk urea, kreatinin, amonia, dan asam urat.
Begitu juga dengan ion seperti natrium, kalium, hidrogen, dan kalsium yang akan ikut diekskresikan.
Itulah 3 proses pembentukan urin, menarik ya?
Baca Juga: Doyan Banget Makan Pete? Hati-hati Bahaya, Ahli Gizi: Urin Berdarah!