Alasannya, rumpun bambu hijau disebut-sebut sebagai tempat bersemayamnya setan.
Di daratan China memang ada sebuah peribahasa terkenal "Pohon bambu berbunga, malapetaka pun tiba."
Namun, peribahasa tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan setan, makhluk halus atau makhluk jadi-jadian.
Asal-usul
Bencana yang dimaksud terkait dengan binatang pengerat seperti tikus.
Pada 1950-an, di timur laut India pernah ada peristiwa hutan bambu yang berbunga secara massal, lalu tiupan angin menerbangkan bunga-bunga yang juga merupakan benih bambu.
Bibit-bibit yang jatuh di tanah itu tumbuh menjadi tunas yang sangat disukai tikus. banyaknya makanan menyebabkan populasi tikus di wilayah itu naik empat kali lipat.
Jumlah bambu-bambu muda yang bermunculan dari dalam tanah tak seimbang dengan ledakan populasi yang terjadi, sehingga ribuan tikus yang kelaparan menyerang desa di sekitar hutan, merusak dan menghabiskan cadangan makanan penduduk.
Baca Juga: Feng Shui: 10 Aturan Ruang Tamu yang Wajib Diperhatikan, Dijamin Hidup Sejahtera!
Kesimpulan
Jadi, jelas tak ada hubungannya antara bencana yang disebabkan oleh bambu dengan setan.
Namun, bila dikatakan makhluk halus menyukai tempat yang lembab dan gelap seperti rumpun bambu hijau, bukankah kelompok bambu kuning yang tumbuh tidak terawat dan terbengkalai akan memiliki pengaruh yang sama?
Sebaliknya, tempat-tempat yang ditata dengan fengshui yang baik akan memberikan suasana yang nyaman, sejuk, dan menentramkan.
Dengan demikian bambu apa pun yang digunakan untuk keperluan penataan eksterior, sepanjang kebersihan tempat tumbuhnya selalu dijaga, tidak akan mengundang setan, justru mendatangkan energi positif bagi lingkungannya.