Sonora.ID - Radio Sonora Jakarta bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Kalideres (PKM Kalideres), Jakarta Barat menggelar program Sonora Peduli Stunting. Acara menyasar Ibu Hamil, Calon Pengantin (Catin) dan Remaja ini digelar masih dalam rangkaian peringatan HUT ke-50 Radio Sonora sekaligus mendukung target pemerintah menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Kegiatan yang dipusatkan di aula PKM Kalideres ini berlangsung Jumat hingga Sabtu, 16-17 September 2022.
Penanggung jawab kesehatan keluarga PKM Kalideres dr. Anita Yulistiani mengatakan upaya kolaborasi menjadi kunci dalam menyasar semua lini untuk mendukung target penurunan stunting. Stunting kata dr. Anita tidak hanya persoalan anak yang mengalami kekurangan gizi lalu diperbaiki. Apalagi jika anak sudah lahir dalam kondisi stunting akan lebih sulit untuk mengintervensinya.
“Akan lebih baik kita intervensi sejak awal belum terjadinya kehamilan. Karenanya, saya sangat berterima kasih dengan Sonora mau membantu pemerintah untuk program penurunan angka stunting”, ujar dr. Anita kepada Radio Sonora.
Berikutnya, fase remaja terutama perempuan, menurut dr. Anita, yang nantinya menjadi calon ibu saat ini diperhadapkan persoalan anemia atau kurang Hb darah.
Hal ini dilatarbelakangi gaya hidup remaja yakni pola makan remaja yang gemar makanan siap saji atau fast food dan makanan lainnya. Remaja menjadi kurang memperhatikan gizi dari makanan.
“Jadi perlu kita intervensi dari remaja. Makanya, salahsatu dari kegiatan Sonora Peduli Stunting adalah pembentukan agent of change dari remaja supaya mereka sadar gizi dan tahu masalah kesehatan reproduksi”, ungkapnya
Lebih lanjut dr. Anita menjelaskan intervensi berikutnya terkait pencegahan sekaligus penurunan angka stunting di DKI Jakarta ternyata ikut menyasar calon pengantin (catin).
Selain melengkapi syarat surat dari RT, Kelurahan dan KUA, Pemprov DKI juga mewajibkan catin untuk menyertakan sertifikat layak nikah yang diberikan puskesmas.
“Sertifikat ini baru bisa didapatkan jika calon pengantin tersebut sudah melakukan skrining kesehatan. Jadi akan ada periksa darah, mendapakan konseling dari dokternya. Ini dilakukan agar saat sudah menikah kehamilan terencana dengan baik dan sehat”, tegas dr. Anita.
Baca Juga: Kemenko PMK Cek Penanganan Stunting Kota Ambon
Di hari pertama kegiatan Sonora Peduli Stunting, intervensi pencegahan stunting juga diterapkan bagi ibu hamil.
Bersama pasangannya, sebanyak 10 orang ibu hamil diberikan edukasi oleh bidan PKM Kalideres dan diikuti Senam Hamil oleh Bidan Afriati dari Rumah Bersalin Setiabudi.
Dikesempatan yang sama, Tim Leader Program Pulih Bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DKI Jakarta Umar Nashih Ulwan menyampaikan apresiasinya terhadap Radio Sonora yang menggelar kegiatan Sonora Peduli Stunting.
Menurutnya, ditengah situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, PKBI berkomitmen dengan kebutuhan ibu dan anak seperti vitamin penambah darah, masker dan kebutuhan lainnya.
“Itulah alasan kami mendukung kegiatan Sonora bersama teman-teman jejaring yang lain sesuai dengan kebutuhan ibu dan keluarga”, ujar Umar
Umar Nashih Ulwan menjelaskan perwakilan PKBI saat ini tersebar di seluruh wilayah administratif DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. PKBI kata Umar terus berjejaring dengan berbagai LSM dan sekolah.
“Kita selalu rutin mendukung kerja-kerja pemerintah dan berbagai pihak seperti LSM. Kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa kemitraan. Dengan ada kemitraan, semua ibu dan anak akan sehat. Pada akhirnya angka stunting akan turun dengan kita bekerja sama”, tambahnya.
Baca Juga: Pelaksanaan Rakorev dan Rembuk Stunting Provinsi Sulawesi Utara.