Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang kisah pesugihan joki skripsi yang dibunuh oleh jenglotnya sendiri.

Perkenal namanya adalah Susanto, ia merupakan dosen di salah satu kampus swasta. Ia merupakan dosen honorer yang mendapatkan gaji sangat kecil dari tempat kerjanya.

Walaupun Susanto masih belum menikah, namun kebutuhan saat ini yang serba mahal membuatnya harus memutar otak untuk menghasilkan uang lain dari menjadi seorang dosen honorer.

Susanto merupakan sosok anak muda yang sangat ambisius, ia ingin sekali dan bahkan terobsesi untuk menjadi orang yang memiliki harta kekayaan yang banyak.

Namun takdir berkata lain, ia hanya bisa menjadi seorang guru honorer karena tak segera diangkat menjadi seorang dosen pegawai negeri.

Baca Juga: MENYEDIHKAN! Ini Kisah Pesugihan yang Rela Tumbalkan Teman Sendiri Demi Harta Kekayaan dan Jabatan

Dengan desakan kebutuhan ekonomi yang semakin hari semakin banyak, dan bermodalkan hanya dengan ilmu pengetahuan yang ia dapat sebagai seorang dosen.

Maka Susanto akhirnya membuka bisnis joki skripsi, walaupun ini bukan pekerjaan yang halal, tapi karena tuntutan ekonomi membuat Susanto terpaksa melakukannya.

Namun setelah satu bulan bisnis ini ia buka, tidak ada satupun mahasiswa yang ingin menggunakan jasa joki skripsi miliknya.

Hal ini lantas membuat Susanto merasa frustasi karena tak kunjung mendapatkan tambahan uang untuk memenuhi kebutuhannya.

***
Susanto setelah bertemu dengan temannya yang juga seorang joki skripsi namun nasibnya jauh lebih baik karena jasa joki skripsi miliknya selalu ramai. Susanto bertanya apa yang membuat bisnis temannya itu bisa ramai seperti saat ini.

Baca Juga: MENGERIKAN! Ini Kisah Pesugihan Pemilik Warung Pecel Lele yang Tumbalkan Anak

Lantas teman Susanto tersebut mengatakan bahwa bisnis joki skripsinya bisa sukses karena ia menggunakan pesugihan dengan memelihara jenglot.

Karena tertutupi rasa frustasi, Susanto meminta kepada temannya tersebut untuk mengantarkan dia ke tempat dukun pesugihan tersebut.

Singkat cerita Susanto akhirnya diberikan alamat dan ia langsung mendatangi tempat dukun tersebut.

Susanto meminta bantuan kepada dukun tersebut untuk memberikannya Jenglot pesugihan untuk melariskan bisnis joki skripsi yang ia miliki.

"Kau simpan saja jenglot itu di sebuah tikungan jalan raya yang menurutmu paling berbahaya setiap malam bulan purnama. Lalu, biarkan jenglot itu yang mencari tumbalnya sendiri." Jawab dukun

Susanto pun menyetujui syarat yang diberikan kepadanya dan berjanji untuk tidak mengingkari syarat tersebut.

Baca Juga: Mengenaskan! Ini Kisah Pelaku Pesugihan yang Bunuh Diri Akibat Dikejar Hantu Tumbalnya

Setelah beberapa waktu kesaktian jenglot tersebut memang benar adanya, Susanto setiap bulannya bisa menerima lebih dari 3 skripsi untuk ia kerjakan, dengan masing-masing skripsi diberi harga 2-5 juta tergantung kesulitan skripsi yang ia kerjakan.

Kesuksesan yang Susanto dapat dari pesugihan jenglot tersebut membuatnya lupa diri.

Pada suatu malam Susanto pulang dari kampusnya karena ada kegiatan meeting hingga larut malam, dan Susanto lupa untuk menaruh Jenglot pesugihan itu di persimpangan jalan untuknya mencari tumbal.

Susanto malam itu langsung tidur tanpa menghiraukan jenglot tersebut, namun saat ia tidur Susanto banyak sekali bermimpi aneh, seperti melihat pocong, kuntilanak dan melihat sosok laki-laki yang gantung diri di atas pohon beringin.

Baca Juga: Kisah Keji Seorang Ayah yang Memelihara Siluman Monyet untuk Pesugihan

Sontak ia bangun dari tidurnya dan melihat jenglot pesugihan itu ada di depannya, Susanto pun marah dan melempar jenglot itu.

Tanpa pikir panjang, Susanto dengan lantangnya menghina Jenglot peliharaannya itu. Ia tak tahu risiko besar apa yang mendekatinya.

***
Esok paginya tersiar kabar bahwa salah satu dosen kampus swasta ditemukan meninggal dunia dengan gantung diri di sebuah pohon beringin dekat gedung kampusnya.

Siapa sangka jika sosok dosen yang gantung diri tersebut adalah Susanto yang tadi malam menantang jenglot pesugihan miliknya.

NB: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian atau cerita, itu adalah suatu kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan.