Ditulis Per-Point
Menuliskan pengalaman kerja pada CV tentunya lebih baik dilakukan dengan cara point per point.
Usahakan untuk menghindari menuliskan pengalaman di CV dengan cara paragraf.
Percaya atau tidak, masih banyak pelamar kerja yang membuat CV dengan menuliskan pengalaman kerja dalam bentuk paragraf.
Pengalaman kerja akan menjadi informasi yang paling disorot oleh pihak HRD, maka hindari penjelasan yang terlalu panjang atau pun bertele-tele.
Maka dari itu sebaiknya menuliskan pengalaman kerja dengan singkat, padat, dan jelas dalam bentuk point per point.
Urutkan dari yang Terbaru
Pengalaman kerja wajib ditulis secara berurutan dari yang terbaru, hingga terlama.
Tujuannya adalah, untuk memudahkan rekruter melakukan peninjauan maupun ketika wawancara.
Dengan demikian, pertanyaan yang dilontarkan juga masih sangat teringat dan dapat dijawab dengan baik.
Jelaskan Tanggung Jawab dan Tugas
Tepat di bawah baris pengalaman kerja, beserta perusahaan atau instansinya, jelaskan apa saja yang menjadi tanggung jawab dan yang Anda kerjakan selama bekerja di tempat tersebut.
Hal ini bertujuan untuk memperjelas seberapa ahli dan profesional Anda.
Sertakan Masa Kerja
Menjadi hal yang tak boleh disepelekan, masa kerja harus dimuat. Tujuannya untuk memudahkan rekruter dalam menilai kompetensi dari lamanya Anda bekerja.
Baca Juga: 3 Contoh Surat Referensi Kerja yang Profesioan dan Menunjang Karier!
Tuliskan Capaian
Pencapaian dalam karier juga lebih penting untuk dicantumkan, karena bisa menjadi pertimabangan bagi HRD untuk memanggil kamu.
Hal ini kurang lebih seperti prestasi. Dengan capaian, rekruter dapat menilai apakah Anda merupakan pekerja dan dapat berorientasi pada target atau tidak.
Utamakan yang Relevan
Dalam mencantumkan pengalaman kerja, selain diurutkan dari yang terbaru, sebaiknya diutamakan yang relevan.
Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan profesionalitas dan menunjukkan kompetensi Anda pada bidang pekerjaan yang dilamar.
Baca Juga: Perbedaan UMK dan UMR, Menentukan Gaji Bulanan Jangan Sampai Nggak Tahu!