Sonora.ID - Halo, Sahabat Sonora, Perunggu merilis sebuah album yang berjudul ‘Memorandum’ yang memiliki genre Rock Kantoran di balik trennya Alternative Rock yang sedang tren saat ini.
Resmi hadir pada tanggal 11 Maret 2022 via Podium Records. Perunggu mencoba memecah kebuntuan boring-nya rock alternatif di Indonesia yang kerap bermunculan, tapi nggak padu di beberapa dekade terakhir. Kok bisa?
Gimana nggak, hadirnya album 'Memorandum' ini seakan menjadi penegas bagi para pendengarnya kalo prioritas kehidupan bukan sebuah halangan berarti untuk menyajikan sajian musik yang tepat.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Tonight' - Phoenix feat. Ezra Koenig dan Arti Lagu
Trio Adam Adenan (bass, kibor, piano, vokal latar), Ildo Hasman (drum, vokal latar) dan Maul Ibrahim (gitar, vokal utama) memang nggak pernah menafikan diri kalo mereka adalah pekerja biasa.
Tanpa keraguan dan rasa malu, band rock pulang kantor adalah pendeskripsian yang selalu mereka banggakan sebagai identitas penting dari Perunggu.
Definisi memorandum yang memiliki makna pengingat, dimaknai secara harfiah oleh Perunggu dalam merangkai benang merah pesan yang mereka sampaikan di debut albumnya ini.
Lewat lirik berbahasa Indonesia, pesan tersebut akan tersampaikan dengan padu oleh para pendengarnya.
Yang menceritakan keseharian para pekerja yang selalu beriringan dengan sebagian besar orang di Indonesia.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Ready For Love' - BLACKPINK, Lengkap dengan Terjemahan
"Makna album ini sebenarnya berfungsi sebagai catatan, seperti namanya aja, memorandum yang menjadi pengingat; baik bagi kami sendiri atau pun para pendengar," jelas Perunggu via keterangan pers.
"Secara garis besar, benang merah album ini berkaitan dengan irisan hidup para personel kami yang menginjak usia paruh baya bersama dengan seluruh dinamika dan problematikanya," lanjut mereka.
Lirik berbahasa Indonesia dari Perunggu tidak membuat malu atau geli; sebaliknya, mereka memberikan anggukan penegasan tanpa memaksakannya kepada Anda.
Album rock 'Memorandum' memiliki 11 lagu yang memberikan amunisi untuk efek ini.
Lagu favorit yang saya yang ada pada album ini adalah ‘33x’. Nomor ini sungguh bandel, namun tentu dalam artian positif.
Melalui paduan lirik dan sajian musiknya yang beriringan dengan canggih, Perunggu menghadirkan pengingat untuk selalu berkepala dingin dalam segala kesusahan hidup yang menerpa.
"Melamban bukanlah hal yang tabu//Kadang itu yang kau butuh//Bersandar hibahkan bebanmu//Tak perlu kau berhenti kurasi//Ini hanya sementara//Bukan ujung dari rencana//," lirih vokal milik Maul Ibrahim seakan menuturkan kalimat "slow aja bro" dengan gaya yang halus dan berkelas.
Gaya gubahan via `Memorandum' dari Perunggu ini memang sangat tepat guna. Pekerjaan yang dilakukan dengan produser Giovanni Rahmadeva tentu saja membantu proses Perunggu dalam menyusun 'Memorandum’.
Jauh dari kesan sok dan menyebut diri mereka "band rock terbaik di zaman kita", Perunggu secara efektif merangkum pengingat hidup melalui "Memorandum".
"Meskipun waktu dan biaya yang dikeluarkan cukup besar, kami sama sekali nggak merasa rugi.
Karena kami cinta mati sama musik, dan mengerjakan album ini membuat kami senang menjalani segala macam pengorbanannya,” pungkasnya.
Maul Ibrahim dkk boleh jadi memang "dibuat menyerah oleh kehidupan" dengan terkikisnya hidup yang mereka senangi dengan kenyataan.
Namun via 'Memorandum', Perunggu justru menasbihkan diri sebagai band rock pulang kantor yang memecah mitos kalo pekerjaan konvensional selalu bersanding dengan rusaknya daya jelajah kreativitas dalam grup musik.
Album ‘Memorandum’ dalam dinikmati di platform musik kesayangan Sahabat Sonora.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Typa Girl' - BLACKPINK, Lengkap dengan Terjemahan