Sonora.ID - Jadi salah satu komponen penting dalam perihal utang piutang, berikut adalah contoh surat perjanjian utang piutang yang baik dan benar.
Ketika menghadapi beberapa kepentingan bisnis atau yang lain, perjanjian utang piutang kerapkali menjadi kegiatan yang krusial bagi beberapa orang.
Guna membuat kegiatan tersebut sah di mata hukum, diperlukan sebuah surat perjanjian yang ditandatangani oleh beberapa pihak yang terlibat.
Dengan menandatangani surat perjanjian, pihak yang terlibat utang piutang telah menyatakan bersedia untuk tetap mematuhi konsekuensi hukum yang berlaku bila di kemudian hari terjadi perselisihan.
Untuk itu, bagi para pembaca yang memerlukan contoh surat perjanjian utang piutang yang baik dan benar, berikut ini Sonora telah menyediakan beberapa format yang bisa digunakan.
SURAT PERJANJIAN UTANG–PIUTANG
Pada hari ini ------------------ tanggal ( --- tanggal, bulan, dan tahun --- ), kami yang bertanda tangan di bawah ini.
1.Nama : ---------------------------------------------------
Umur : ---------------------------------------------------
Pekerjaan : ---------------------------------------------------
No. KTP / SIM : ---------------------------------------------------
Alamat : ---------------------------------------------------
Telepon : ---------------------------------------------------
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Umur : ---------------------------------------------------
Pekerjaan : ---------------------------------------------------
No. KTP / SIM : ---------------------------------------------------
Alamat : ---------------------------------------------------
Telepon : ---------------------------------------------------
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Pasal 1 PEMBAYARAN
PIHAK PERTAMA berjanji akan membayar utang uang sebesar [(Rp. ------------,00) (---- jumlah uang dalam huruf ---- )] tersebut selambat-lambatnya tanggal ( --- tanggal, bulan, dan tahun dalam angka dan huruf --- ) kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 2 BUNGA
Pasal 3 PELANGGARAN
Jika PIHAK PERTAMA lalai atau tidak dapat memenuhi seluruh kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini dan atau apabila terjadi pelanggaran oleh PIHAK PERTAMA atas salah satu atau beberapa kewajibannya sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menagih segera secara sekaligus jumlah utang pinjaman tersebut meskipun jatuh tempo perjanjian ini belum dicapai.
Pasal 4 HAL-HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
PIHAK KEDUA berhak menagih kembali seluruh uang utang PIHAK PERTAMA secara sekaligus, apabila:
Pasal 5 BIAYA PENAGIHAN
Semua biaya penagihan utang tersebut di atas, termasuk biaya juru sita dan biaya-biaya kuasa PIHAK KEDUA untuk menagih utang tersebut, menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 6 BIAYA-BIAYA LAINNYA
Biaya pembuatan Surat Perjanjian ini dan segala biaya yang berhubungan dengan utang pinjaman tersebut di atas menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 7 PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 8 PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterei secukupnya yang ditandatangani dan dibuat rangkap dua berkekuatan hukum yang sama serta masing-masing dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
[ ------------------------- ] [ ------------------------ ]
SAKSI-SAKSI:
[ --------------------------- ] [ --------------------------- ]
Demikian contoh surat perjanjian utang piutang yang baik dan benar yang bisa dicontoh pembaca. Sebagai informasi, surat tersebut bisa diketik dalam format word atau PDF untuk kemudian dicetak guna dapat ditandatangani.
Catatan: artikel ini telah tayang di Kompas.com sebelumnya dan ditulis oleh Muhammad Choirul Anwar.
Baca Juga: 3 Contoh Surat Referensi Kerja yang Profesioan dan Menunjang Karier!