Hal ini membuat banyak gunung berapi di Indonesia di sepanjang jalur pegunungan lipatan muda Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Dampak Sirkum Pasifik
Melansir Kompas.com yang mengutip dari buku Kamus Geografi: Edisi Tematik dan Visual (2020) karya Gatot Harmanto dan Rudi Hartono,ada sejumlah dampak yang dialami negara-negara yang dilewati jalur lipatan Sirkum Pasifik.
Dampak positif
1. Tanah relatif subur.
Jalur pegunungan Sirkum Pasifik menyebabkan banyak gunung api. Tak heran jika negara-negara yang dilewati Sirkum Pasifik memiliki tanah yang subur.
Tanah yang subur dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Banyak jenis tanaman yang cocok untuk ditanam di tanah-tanah ini, seperti sayuran, buah-buahan, hingga padi.
Dengan begitu, ekonomi negara-negara yang dilintasi Sirkum Pasifik dapat terbantu dari sektor pertanian dan perkebunan.
2. Abu vulkanik bisa menyuburkan tanaman
Negara-negara yang dilalui jalur Sirkum Pasifik membuat banyak gunung api yang masih aktif dan dapat meletus sewaktu-waktu.
Saat gunung meletus, gunung akan mengeluarkan abu vulkanik yang dapat menyuburkan tanaman di sekitar wilayah tersebut.
Baca Juga: 6 Keuntungan Letak Geografis Indonesia, Mapel Geografi IPS Kelas 11
Dampak negatif
1.Terjadi banyak bencana alam
Menurut Dedi Hermon dalam buku Geografi Bencana Alam (2015), salah satu dampak negatif dari jalur Sirkum Pasifik adalah terjadinya bencana alam yang berhubungan dengan gunung, seperti gunung meletus dan gempa.
Selain merugikan kehidupan masyarakat, nyawa masyarakat yang tinggal dan hidup di sekitarnya terancam.
2. Gas berbahaya, lahar, awan panas ketika gunung meletus
Selain menimbulkan bencana alam, jalur Sirkum Pasifik juga menimbulkan ancaman gas berbahaya yang muncul ketika gunung berapi meletus.
Dampak negatif lainnya yaitu akan terjadi lahar panas, lahar dingin, awan panas, dan lain sebagainya yang merugikan masyarakat sekitar.