“Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat, sebenarnya sudah direncanakan untuk diadakan sejak bulan Maret namun kondisi pandemi kala itu,” ujarnya.
Momentum Pesona Kulminasi diharapkan Soeharto sebagai stimulan bagi masyarakat untuk pulih dan bangkit, khususnya pada sektor ekonomi. Dirinya juga mengajak pembinaan olahraga dayung terus digalakkan.
“Kegiatan serupa harus diselenggarakan, tidak hanya tahunan, jika bisa rutin dengan jangka waktu berdekatan,” tuturnya.
Ketua Panitia Festival Dragon Boat, Abdi Nurkamil Mawardi memaparkan, diselenggarakannya kompetisi tersebut menyesuaikan waktu yang sudah ditetapkan dan mengacu regulasi internasional.
Oleh karena itu, terangnya, jarak lintasan lomba diperpendek serta jumlah peserta dikurangi.
“Tentunya dengan adanya lomba ini menjadi lumbung atlet andalan Kalbar untuk persiapan PRA PON dan PON,” sebut dia.
Ia mengaku prestasi atlet dayung Kalbar sendiri sudah mentereng.
Sederet prestasi berhasil digapai atlet-atlet dayung Kalbar, di antaranya menjuarai kompetisi olahraga dayung di Guangzhou, Republik Rakyat Tiongkok dan merebut Piala Tuanku Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam serta prestasi di tingkat dunia lainnya.
“Kegiatan dayung sudah kosong selama tiga tahun. Dengan agenda ini menjadi pemanasan untuk mengadakan Pontianak International Dragon Boat,” tutupnya.
Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Serahkan Bantuan Kemensos dan BPJAMSOSTEK kepada Warga Kalbar