Sonora.ID - Simak kisah soal bunuh dirinya seorang penumpang ojek online berpesugihan berikut ini.
Matahari terlihat mulai menguak dari timur, dan itu artinya, Wulan harus segera bergegas untuk berangkat bekerja. Kehidupan ibukota memang memaksanya berpacu dengan waktu. Dan, dengan pendapatan yang jumlahnya tak seberapa, ia harus rela untuk berprihatin terlebih dahulu.
Sudah berjalan dua tahun ini, ia merantau ke ibukota seorang diri, bekerja di sebuah showroom mobil di bilangan Jakarta Selatan. Memasuki umur yang tergolong sudah tua, yakni 34 tahun, Wulan tak kunjung memiliki pasangan.
Setiap hari, jika hendak berangkat bekerja, ia memesan ojek online untuk mengantarnya sampai ke tujuan. Maklum, tabungannya selama ini belum cukup untuk bahkan membeli satu motor. Maka, seperti biasa, sebelum bel jam enam pagi berdering, ia telah siap di depan indekosnya, menunggu ojek online yang ia pesan datang.
"Belok ke kanan ya, Mas. Tempat kerja saya yang ada di ujung jalan itu," kata Wulan kepada si driver, menunjukkan tempat kerjanya.
Merespon Wulan, si driver tak mengatakan apapun. Ia hanya lantas membelokkan motornya, menurunkan Wulan ke tempat tujuan sebagaimana yang tertera di aplikasi.
Pagi itu, Wulan merasa amat aneh. Driver ojek online yang ditumpanginya tadi amat berbeda dari biasanya. Kalau di hari-hari biasa pengemudi selalu mengajaknya mengobrol (meski hanya basa-basi), pagi itu, driver yang ditumpanginya tak mengeluarkan sepatah kata pun. Sepanjang perjalanan.
Sore itu, Wulan senang karena bisa menyelesaikan pekerjaan lebih awal dari biasanya. Sesaat setelah semua urusannya beres, seperti biasa, ia lantas memesan ojek online. Betul-betul sudah tak sabar ia ingin untuk segera sampai di indekos.
Di depan kantor, Wulan menunggu kedatangan ojek online yang ia pesan. Dan, setelah menunggu tak sampai lima menit, ojek online pun datang.
Baca Juga: Kisah Pesugihan Seorang Ibu yang Kehilangan Kandungan Akibat Siluman Ular
Membuat Wulan amat terkejut, driver yang datang saat itu ternyata ialah orang yang sama dengan yang mengantar Wulan pagi tadi. Untuk ukuran kota besar seperti Jakarta, mendapat ojek online yang sama dalam sehari ialah kebetulan yang amat jarang terjadi, bahkan hampir mustahil.
"Kok Mas lagi, sih?" tanya Wulan setengah kesal. Tentu saja, driver itu hanya diam, tak menjawab pertanyaan Wulan sepatah kata pun. Ia lalu mengantar Wulan pulang, dengan kediaman yang sama dengan yang ia tunjukkan pagi tadi.
Pagi itu, showroom tempat Wulan bekerja amat gaduh lantaran sudah melewati jam 11 siang, Wulan juga tak kunjung datang ke kantor. Ia hilang tanpa kabar. Padahal, waktu masuk maksimal untuk pekerja adalah pukul 8 pagi. Di samping itu, ketika semua teman kerja menelepon nomor Wulan, tak ada respon sama sekali.
Maka, dilatarbelakangi rasa penasaran, mereka semua memberanikan diri untuk langsung mendatangi tempat Wulan indekos. Mereka mengira pasti ada hal tak beres terjadi, hingga membuat Wulan yang biasanya dikenal cerewet dan ceria di tempat kerja itu menghilang begitu saja.
Mereka sampai di tempat Wulan indekos. Mengetuk pintu empat hingga lima kali, tak ada respon yang menyambut kedatangan mereka sama sekali. Maka, lantaran tak sabar menunggu lama, salah seorang lelaki yang ada di situ berinisatif untuk menendang pintu indekos itu. Mendobraknya.
Setelah pintu itu didobrak, betapa kagetnya mereka.
Dengan mata kepala mereka sendiri, mereka mendapati Wulan yang tampak sebagai perempuan berparas ceria mati gantung diri di tengah-tengah ruang tamu indekosnya sendiri. Ia mati dengan mata terbelalak, dengan lidah yang menjulur dan leher yang masih terhimpit oleh tali jemuran.
Di tempat itu, beberapa teman kerja perempuan Wulan yang ikut mendatangi indekos itu menangis. Mereka juga menjerit sejadi-jadinya.
Di tengah kondisi mencekam itu, lantaran berpikir bahwa kematian itu amatlah tak masuk akal, seorang laki-laki yang juga merupakan teman kerja Wulan dengan iseng menyelidiki tempat sekitar Wulan gantung diri.
Tak disangkanya, hanya terletak sekitar satu meter dari tempat kaki Wulan melayang dan tak menyentuh lantai, laki-laki itu menemukan handphone Wulan. Di layarnya, terlihat sebuah percakapan di dalam fitur aplikasi ojek online yang, mungkin, menjadi penyebab bunuh diri Wulan yang misterius itu.
Di dalam percakapan itu, dengan jelas tertulis bahwa kepada seorang driver ojek online, Wulan menulis kalimat berbunyi "Aku bersedia jadi tumbalmu". Dan, sebaris setelah kalimat itu, driver ojek itu mengirim kalimat berbunyi "Lalu lakukanlah pagi ini."
Melihat hal itu, mata laki-laki itu terbelalak. Hampir pasti ia bisa menyimpulkan, Wulan telah menjadi tumbal seorang ojek online berpesugihan. Apalagi, sehari sebelum itu, di tempat kerjanya Wulan bercerita soal ojek online misterius yang membuat ia amat sebal.
Nb: Tulisan ini hanyalah fiksi. Segala kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah kebetulan belaka.