“Ini cara kita meningkatkan jumlah kunjungan ke Tahura Sultan Adam,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fatimatuzzahra menjelaskan bahwa Tahura Sultan Adam sangat cocok sebagai spot wisata paralayang dan gantole, karena memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan spot yang sudah ada di Indonesia.
"Pemandangannya berbeda dengan paralayang lain di Indonesia," ungkapnya.
Dijelaskannya, pengembangan spot wisata ini telah melalui tahapan kajian, sehingga aman dan nyaman untuk dilakukan yang tentuntya dengan mengikuti SOP yang telah disusun oleh konsultan.
Baca Juga: Tak Disentuh Eskavator, Normalisasi Sungai Veteran Area Ini Dilombakan
“Izin pa Gubernur, spot ini telah dikaji, sehingga aman dan nyaman untuk dikembangkan,” sebut kepala dinas kehutan Kalsel yang akrab disapa Aya.
Dalam operasionalnya, lanjut Aya, Dinas Kehutanan Kalsel bekerjasama dengan operator paralayang Wasak Merapi, yang merupakan salah satu komunitas paralayang dibawah naungan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kalsel.
“Kerjasama ini dituangkan dalam bentuk MoU,” tuturnya.
Selain dimanfaatkan sebagai objek wisata baru di Tahura Sultan Adam, lanjut Aya, kedua spot olahraga dirgantara ini juga dimanfaatkan sebagai lokasi pengembangan dan pembinaan atlet-atlet paralayang dan gantole Kalsel.
“Spot ini juga akan digunakan untuk pembinaan atlet FASI Kalsel,” pungkasnya.