Sonora.ID - Berikut ini adalah kisah pesugihan pemilik toko kelontong yang tega menumbalkan istrinya sendiri.
Bagi dunia bisnis, keadaan atau situasi sekitar tempat bisnis itu dibangun amat menentukan keberhasilan. Jika situasi sedang tak mendukung, maka sebuah bisnis akan sepi, bahkan bangkrut.
Hal semacam itulah yang disadari oleh, sebut saja namanya, Pak Wage. Telah sejak bertahun-tahun, ia dan keluarganya membangun sebuah toko kelontong tepat di depan rumahnya. Toko itulah yang menjadi satu-satunya sumber pemasukan bagi keluarga Pak Wage.
Namun, keadaan yang dihadapi Pak Wage saat ini amat berbeda dari biasanya. Akibat masa pandemi, usahanya sepi pembeli.
Karena Pak Wage tinggal di sebuah kota yang besar, para penduduk kota itu jarang keluar dari rumah mereka lantaran takut tertular penyakit. Maka, hasilnya, toko kelontong milik Pak Wage yang biasanya ramai pembeli itu kini menjadi amat sepi.
Maka, Pak Wage pun sedih bukan kepalang. Kebutuhan keluarganya yang kian hari kian bertambah tak dapat dipenuhi oleh hasil dari toko kelontongnya yang sepi. Maka, dilatarbelakangi keadaan itu, Pak Wage pun mencari cara.
Untuk tetap bertahan di tengah situasi ekonomi yang serba terbatas, Pak Wage menemukan ide untuk menambah jenis barang dagangannya.
Apabila sebelumnya toko kelontongnya hanya menjual kebutuhan sehari-hari yang mayoritas ialah bahan-bahan makanan, ia memutuskan banting setir untuk mengurangi dagangan itu, dan justru memproduksi barang baru: masker.
Baca Juga: Diperbudak Iblis! Ini Kisah Penumpang yang Bunuh Diri karena Jadi Tumbal Ojek Online Berpesugihan
Di malam hari, Pak Wage akan meminta istrinya menjaga toko kelontong, sementara di sisi lain, ia sendiri akan membuat masker kain. Namun, anehnya produksi masker tersebut tak dilakukan di dalam rumah.