Sonora.ID – Gerakan 30 September atau G30S PKI selalu dikenang oleh bangsa Indonesia karena merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia.
Peristiwa G30S PKI sering dikaitkan dengan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
PKI sendiri merupakan sebuah partai tertua dan terbesar di Indonesia saat itu. Partai ini dapat menguasai kalangan intelektual, buruh, hingga petani.
Kedudukan PKI di Indonesia sangat kuat pada masanya karena Presiden Soekarno.
PKI sendiri didirikan oleh seorang tokoh Belanda, Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet. Partai berideologi komunis ini berdiri pada tahun 1914.
Lalu, seperti apa sejarah dan tujuan G30S PKI? Simak ulasannya berikut ini:
Sejarah G30S PKI bermula pada tahun 1965. Peristiwa ini dimotori oleh Dipa Nusantara Aidit atau dikenal dengan sebutan DN Aidit. Saat itu, DN Aidit menjadi pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia juga menjadi pemimpin terakhir PKI.
Di bawah pimpinan DN Aidit, perkembangan partai semakin nyata meski melalui sistem parlementer.
Dikutip dari buku Api Sejarah 2 oleh Ahmad Mansur Suryanegara, Arnold C. Brackman mengatakan bahwa DN Aidit turut serta mendukung filosofi Khrushchev, yakni "If everything depends on the communist, we would follow the peaceful way (bila segalanya bergantung pada komunis, kita harus mengikuti dengan cara perdamaian)."
Baca Juga: 4 Teori Masuknya Islam ke Indonesia Lengkap dengan Buktinya, Materi Sejarah
Khrushchev adalah politikus Rusia yang pernah memimpin Uni Soviet pada masa-masa awal Perang Dingin.
Pandangan Khrushchev itu disebut bertentangan dengan konsep Mao Ze Dong dan Stalin yang secara terbuka menyatakan bahwa komunisme dapat berkembang melalui perang.
Gerakan G30S PKI terjadi tepat pada tanggal 30 September pada malam hingga dini hari dan masuk 1 Oktober 1965.
Pemberontakan tersebut menargetkan para perwira tinggi TNI AD.
Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.
peristiwa G30S PKI menewaskan enam jenderal, tiga perwira, satu polisi, dan satu putri jenderal.
Enam perwira tinggi yang menjadi korban peristiwa G30S PKI yaitu Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.
Tempat pembantaian para perwira tinggi TNI AD di Lubang Buaya, Jakarta Timur didirikan monument Pancasila Sakti yang didalamnya berisi jejak peristiwa G30S PKI.
Tujuan G30S PKI
Baca Juga: 5 Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Lengkap, Materi Sejarah
Adapun tujuan utama peristiwa G30S PKI yaitu menggulingkan pemerintahan era Soekarno. Rencana ini kemudian dilanjut dengan mengganti negara Indonesia menjadi negara komunis.
Berikut ini tujuan G30S PKI dikutip dari buku Sejarah untuk SMK Kelas IX oleh Prawoto:
-Menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjadikannya sebagai negara komunis.
-Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan merebut kekuasaan pemerintahan.
-Mewujudkan cita-cita PKI, yakni menjadikan ideologi komunis dalam membentuk sistem pemerintahan yang digunakan sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.
-Mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
-Kudeta yang dilakukan kepada Presiden Soekarno juga disebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan komunisme internasional.
Demikian sejarah dan tujuan G30S PKI, Semoga bermanfaat.