Sonora.ID - Selingkuh kerap menjadi masalah dalam suatu hubungan. Pasalnya, pasangan yang berselingkuh akan diam-diam menjalin hubungan dengan orang lain.
Akan tetapi, sebenarnya, definisi dari selingkuh tak hanya menjalin hubungan saja. Sebuah studi yang dilakukan oleh Deseret News membuktikan bahwa kontak seksual fisik, mengirim pesan genit, dan memiliki akun kencan juga bisa dikategorikan sebagai selingkuh.
Perasaan dikhianati itu bisa memberikan berbagai dampak kepada pasangan yang diselingkuhi. Bahkan, bisa saja memicu masalah kesehatan mental, seperti trauma.
Dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Menghilangkan Trauma Pasca Perselingkuhan” dra. Astrid Regina Sapiie, Psikolog Klinis dan CEO Dear Astrid, pun memberikan beberapa cara untuk menghilangkan rasa trauma pasca perselingkuhan.
Apakah Rasa Sakit itu Bisa Hilang?
Sebenarnya, rasa sakit pasca diselingkuhi, apalagi yang menimbulkan trauma, kemungkinan besar sulit hilang. Sebab, memori buruk ini bisa bertahan lama di pikiran kita karena sangat menyita perasaan dan emosi dalam menghadapinya.
Baca Juga: Yuk, Belajar Tingkatkan Kemampuan Diri Demi Capai Karier Idaman
Bahkan, ketika sudah merasa baik-baik saja, kita masih bisa teringat masa buruk itu jika topik seputar perselingkuhan muncul.
Selain itu, Dr. Dennis Ortman menjelaskan bahwa seseorang yang diselingkuhi bisa menderita Post-Infidelity Stress Disorder (PISD). Gangguan mental ini muncul sebagai respons atas trauma yang dialami.