Sebagai kaum milenial, para pemuda bisa memanfaatkan media sosial lewat smartphone masing-masing untuk memasarkan setiap produk UMKM yang dihasilkan warga lorong.
"Jangan berpikir bahwa modal itu hanya uang. Pemuda itu bisa menciptakan peluang di lorong. Seperti seni maupun sektor lainnya," sebutnya.
Lebih jauh, Nurhaldin mengatakan, OPD terkait yakni Dispora Makassar bisa berkolaborasi dengan pemuda-pemuda untuk menjalankan program yang ada.
Pemuda harus mengembalikan citra positif mereka yang kerap dianggap jadi biang keributan.
"Banyak yang menilai pemuda lorong itu pasti anak nakal. Buktikan bahwa kita pemuda ini tidak berbahaya. Banyak ide yang bisa dibuat," pungkasnya.