Sonora.ID - Dalam berbagai kesempatan, ada beberapa pihak yang kerap memberikan sambutan atau memberikan ceramah dalam momen tertentu yang isinya adalah pesan yang berhubungan dengan momen yang bersangkutan.

Di sisi lain, ceramah atau khotbah ini kerap dikaitkan juga dalam konsep dan momen keagamaan.

Pengertian teks ceramah

Dikutip dari Gramedia.com, teks ceramah adalah sebagai salah satu jenis pidati yang fokus pada penyampaian ajaran tentang keagamaan, yang biasanya mengandung nasihat, petuah, petunjuk, dan berisi kisah.

Ceramah juga menjadi salah satu alternatif untuk mengajak, membujuk, merangsang kesadaran dalam suatu sistem sosial masyarakat.

Agar lebih jelasnya, berikut ini adalah ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan teks ceramah.

Baca Juga: 6 Contoh Teks Ceramah Singkat, tentang Pendidikan hingga Pergaulan Bebas

Ciri teks ceramah

Masih dikutip dari sumber yang sama, berikut ini adalah 4 ciri-ciri teks ceramah yang membuat lebih mudah membedakan dengan teks pidato, teks sambutan, dan teks lainnya.

1. Adalah keterampilan berbahasa atau berbicara satu arah
2. Biasanya dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar klasikal
3. Pembicara menyampaikan materi dengan cara berdiri di depan banyak orang dan pendengar menyimak
4. Ceramah adalah kegiatan pasif reseptif.

Struktur teks ceramah

1. Pendahuluan, terdiri dari

a. Pembuka, terdiri dari salam, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur

b. Pengantar, berisi latar belakang dan pengenalan topik yang akan dibahas

2. Isi ceramah

a. Inti, terdiri dari pemaparan, pandangan umum, dan ilustrasi materi

b. Gagasan, terdiri dari ide besar penceramah yang akan disampaikan kepada pendengar

3. Penutup

a. Simpulan

b. Ucapan permintaan maaf

c. Salam penutup

Baca Juga: 8 Contoh Teks Ceramah Singkat beserta Strukturnya, Lengkap!

Kaidah Kebahasaan

Kaidah bahasa yang digunakan berbeda dengan teks pidato dan teks lainnya, kaidah kebahasaan teks ceramah akan lebih sederhana, berikut ini gaya bahasa untuk teks ceramah.

1. Menggunakan kata ganti orang pertama atau tunggal dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan
2. Banyak menggunakan kata teknis atau istilah yang berhubungan dengan topik yang disampaikan
3. Menggunakan kata yang menunjukkan hubungan argumentasi atau sebab-akibat
4. Memakai kata yang menunjukkan adanya hubungan temporal atau perbandingan, misalnya namun, sebaliknya, kemudian, dll
5. Menggunakan kata kerja mental, seperti diharapkan memprihatinkan, mengagumkan, menduga, berasumsi, dll
6. Memakai kata persuasif, misalnya hendaklah, sebaiknya, perlu, harus, dll.

Baca Juga: Beruntung Banget Tuan Rumah yang Didatangi Hewan Ini, Syekh Ali Jaber: Pertanda Dosa Telah Diampuni dan Bakal Masuk Surga