Wajib Tahu! 3 Tempat Mengenal Kebudayaan Betawi yang Bisa Dikunjungi

28 September 2022 17:50 WIB
Cagar Buah Condet, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Cagar Buah Condet, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. ( KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)

Perkembangan zaman dan generasi tentunya menjadi salah satu tantangan untuk mempertahankan nilai dan kebudayaan Betawi.

Sebagai generasi milenial, sudah semestinya kita merawat dan melestarikan kebudayaan Betawi agar tetap hidup sampai anak cucu kita nanti.

Mengutip situs Wonderful Indonesia, berikut beberapa tempat yang bisa dikunjungi untuk mengenal kebudayaan Betawi

Kampung Setu Babakan, Jagakarsa

Kampung yang terletak di Jakarta Selatan ini, menawarkan ragam kesenian Betawi seperti pagelaran seni musik, tari, dan teater tradisional khas Betawi.

Dengan berkunjung ke Setu Babakan, kita juga bisa melihat langsung aktivitas perkampungan budaya dan prosesi adat membatik, serta membuat bir pletok.

Kampung Rawa Belong, Palmerah

Masih ingat jawara Betawi Si Pitung? Di sinilah kabarnya Si Pitung lahir sekitat ragun 1866.

Kampung Rawa Belong merupakan tempat berkembangnya seni persilatan Betawi bernama Cingkrik. Rawa Belong juga terkenal sebagai pusat penjualan bunga segar terbesar di ibukota.

Cagar Buah Condet, Kramat Jati

Area seluas 3,7 hektare ini merupakan lahan milik warga asli Condet yang bersuku Betawi. Di sinilah buah khas Betawi, yaitu salak condet dan duku condet diproduksi.

Di sini juga terdapat berbagai tanaman seperti rambutan rapiah, melinjo, nangka, kecapi, aren, dan tanaman buah lainnya.

Kini, Cagar Buah Condet diberdayakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk menjadi kawasan pelestarian tanaman khas betawi, sekaligus tempat wisata edukasi.

Pengunjung juga bisa membeli bibit salak condet dan duku condet dengan kisaran harga Rp35.000 dan Rp60.000.

Lahir sebagai orang Betawi juga menjadikan JJ Rizal bersyukur atas apa yang ia dapat. Nilai kebetawian yang masih melekat dan terus dirinya amalkan ialah ikhtiar dan menolak ketergantungan.

“Sangat bersyukur dilahirin Tuhan di keluarga Betawi, yang punya tanah, jual tanah, akhirnya bisa lanjutin hidup. Bisa raih apa yang dicita-citakan. Bisa jadi orang merdeka selama kita bisa merasa cukup,” ujar JJ Rizal.

“Hidup bukan kayak gedebong pisang, justru pas sakit itu lu hidup. Lu harus jadi Tuan atas diri sendiri,” pungkasnya. 

Dengarkan secara lengkap perbincangan seru Wisnu Nugroho bersama JJ Rizal dalam siniar Beginu bertajuk “Bersyukur Lahir dari Nyak Betawi” yang bisa diakses mengeklik ini.

Simak juga episode terbaru Beginu yang tayang tiap hari Rabu. Dengan pembahasan seputar paradoks kehidupan dan mengungkap yang nyata dibalik ‘fakta’, siniar ini dipandu oleh Wisnu Nugroho, jurnalis, penulis, dan Pemimpin Redaksi Kompas.com.  

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm