Bila pecah, maka bisa menyebabkan infeksi yang terjadi di dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi serius.
2. Ovulasi yang menyakitkan (Mittelschmerz)
Ovulasi terjadi apabila ovarium melepaskan sel telur bersama dengan beberapa cairan dan darah.
Ovulasi bisa menyebabkan iritasi. Sebenarnya, ovulasi yang menyakitkan tidak berbahaya, tapi bisa hilang dalam beberapa jam.
3. Sindrom iritasi usus (IBS)
Penyebab dari IBS sebenarnya belum diketahui pasti. Perubahan pola makan, manajemen stres, dan obat-obatan bisa membantu mengatasi IBS.
IBS ditandai dengan sakit perut, kram, kembung, dan diare atau sembelit.
Baca Juga: 9 Gejala Gula Darah Tinggi, Awas Komplikasi Diabetes! Kamu Pernah?
4. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik dimulai ketika embrio ditanamkan di suatu tempat di luar rahim dan ia mulai tumbuh.
Pertumbuhan embrio bisa terjadi di saluran tuba. Gejala kehamilan ektopik, yaitu kram panggul yang tajam (terutama di satu sisi), pendarahan vagina, mual, dan pusing.
5. PMS dan kram menstruasi
Kram menstruasi biasanya terjadi di perut bagian bawah atau punggung. Kram ini umumnya bertahan mulai dari 1 hingga 3 hari.
Rasa sakit yang terjadi ketika PMS disebabkan karena rahim membangun lapisan jaringan setiap bulan.
Di situlah embrio bisa ditanamkan dan tumbuh. Bila Anda tidak hamil, lapisan ini akan rusak dan terlepas selama menstruasi.
Kemudian, ketika rahim mengencang untuk mendorongnya keluar maka Anda akan merasakan kram.
Untuk mengatasinya, cobalah memakai bantal pemanas dan pereda nyeri. Kemudian, olahraga dan menghilangkan stres pun bisa membantu.
Baca Juga: Ramalan Shio: 5 Shio Paling Romantis, Paling Gak Mau Pasangannya Sampai Sakit Hati!