Kepada Rusli, anak-anak itu bilang bahwa kemarin warung Rusli tutup. Padahal, kemarin, Rusli sudah jelas-jelas membuka warungnya. Tapi, anehnya, seharian itu tak ada satu pun pembeli yang datang.
Maka, hari itu, nasi lemak Rusli yang pada awalnya laris tak mendapatkan pembeli seorang pun selama seharian penuh. Tak ada orang yang datang. Seorang anak bahkan bercerita dengan gemetar bahwa ia mengaku melihat seekor harimau di belakang warung Rusli.
Menanggapi semua cerita aneh anak-anak itu, Rusli pun berpikir. Pasalnya, sehari sebelumnya, ia menemukan mangga busuk dalam 1 kantong plastik di dalam gerobak nasi lemaknya. Ia berpikir, ada seorang pedagang lain yang iri dengan warungnya yang selalu ramai.
Maka, dilatarbelakangi oleh kegelisahan itu, Rusli pun pasrah dan mendatangi seorang Kyai untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya.
“Saya enggak tau lagi harus bagaimana, Yai,” kata Rusli. Ia benar-benar tak tahu harus melakukan apa.
“Kamu tenang saja,” jawab Kyai itu singkat.
Kepada Rusli, Kyai itu lantas memberikan amalan untuk menampik segala hal buruk yang menimpa Rusli baru-baru ini. Ia berkata, memang benar, semua keanehan itu menimpa Rusli karena seorang pedagang yang berada di dekat Rusli berjualan iri dengan warung Rusli yang selalu laris.
“Ia juga memakai pesugihan. Harimau itu adalah silumannya. Untung kamu cepat-cepat datang ke sini,” kata Kyai itu.
Baca Juga: Senjata Makan Tuan! Ini Kisah Pesugihan Soal Matinya Seorang Pengusaha Mebel karena Ulahnya Sendiri
Mendengar penjelasan sang Kyai, Rusli hanya terkaget-kaget sambil manggut-manggut. Ia tak menyangka, hanya karena persaingan sebuah bisnis yang tergolong kecil saja, seseorang bisa dengan berani melakukan hal jahat seperti itu.
Apalagi, apabila Rusli tak datang selang 4 hari dari kejadian itu, kata Kyai, ia bisa saja jatuh sakit bahkan kehilangan nyawa.
Mengetahui semua hal di balik itu, Rusli hanya bergidik. Ia kaget, ketakutan, sekaligus bersyukur karena merasa beruntung masih bisa menyelamatkan nyawanya sendiri.
Nb: Tulisan ini hanyalah fiksi. Segala kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah kebetulan belaka.
Baca Juga: Kisah Arwah Seorang Ayah Pemakai Pesugihan yang Gentayangi Anaknya Sendiri di Malam Jumat