Awal nya pada Tahun 1950, Menteri Luar Negeri Perancis Robert Schumann mengajukan ide untuk membangun integrasi antara Jerman dan Perancis. Ide ini dikemukakan atas saran dari Jean Monnet. Dalam integrasi ini akan berpengaruh pada industri baja dan batu bara. Dan terbentuklah European Coal and Steel Community (ECSC).
Organisasi tersebut juga mengajak negara-negara tetangga Jerman dan Perancis yang punya visi yang sama untuk bergabung. Ada 6 negara yang bergabung pada awal terbentuknya European Coal and Steel Community. Negara-negara tersebut adalah Prancis, Jerman, Belanda, Italia, Belgia dan Luxemburg.
ECSC mengatur tarif serta kuota dalam perdagangan baja dan batu bara pada negara-negara anggota nya. Keputusan yang kuasai adalah menyamakan tarif impor, dan mengontrol industri perdagangan nya. Selanjut nya pada tanggal 1-2 Juni 1955, para menteri luar negeri negara anggota ECSC mengadakan sidang di Messina, Italia. Pada pertemuan ini, ada kesepakatan untuk memperluas integrasi Eropa ke semua bidang ekonomi.
Rakyat Norwegia sempat menentang keputusan ini saat dilakukan referendum di negara tersebut. Selain itu kelompok oposisi dari Inggris Raya menyebut sumbangan finansial yang diberikan negara tersebut pada EC terbilang cukup besar. Namun keanggotaan tetap dilakukan oleh negara-negara tersebut.
Kemudian pada 7 Februari 1992, Treaty on European Union (TEU) ditanda tangani di Maastricht. Hal ini yang kemudian mengubah European Community (EC) menjadi European Union (EU). Keputusan tersebut mulai diberlakukan pada 1 November 1993. TEU akan melakukan modifikasi dan penambahan penting yang mencakup traktat-traktat terdahulu (ECSC, EEC, dan Euratom) kedalam perjanjian yang baru.
Reorientasi
Terbentuk nya European Union memiliki sejarah yang begitu Panjang. Yang berawal sejak suatu kerjasama yang telah dimulai sejak 1950. Yang kemudian telah berkembang menjadi lebih besar dari sebelumnya. kemudian dengan menerima negara anggota baru dari bagian Eropa, kini anggota yang bergabung hampir mencakup Eropa secara keseluruhan,
EU telah memiliki serta mengembangkan hukum dan komitmen serta kebijakan yang tinggi diantara Negara-negara anggotanya. Pergantian nama dari European Community ke European Union menjadi sebuah tanda bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah kesatuan ekonomi menjadi kesatuan politik.
Struktur organisasi yang cukup mapan dapat membuat organisasi ini jadi lebih efektif dalam membuat maupun mengaplikasikan kebijakan-kebijakan nya. Untuk Masa depan dari organisasi ini, EU diprediksi akan jauh lebih baik kedepan nya. Namun, tetap saja Uni Eropa masih harus menghadapi beberapa permasalahan. Karena masih banyak pembahasan tau masalah besar yang belum benar-benar bisa terintegrasi melalui semua bidang yang telah dilakukan.
3. UNICEF
Orientasi
UNICEF adalah kependekan dari United Nations Children’s Fund atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa Bangsa. UNICEF merupakan organisasi Internasional yang didirikan pada tanggal 11 Desember 1946 oleh Majelis Umum PBB.
Rangkaian Peristiwa
Saat pertama didirikan pada tahun 1946, organisasi ini diberi nama United Nations International Children’s Emergency Fund. Kemudian pada tahun 1953 kata “International” dan “Emergency” dihapus dari namanya, sehingga menjadi United Nations Children’s Fund. Awalnya organisasi ini didirikan dengan tujuan memberikan bantuan kesehatan dan makanan darurat kepada negara – negara yang terdampak Perang Dunia ke-2.
Reorientasi
Kemudian pada tahun 1953 UNICEF ditetapkan menjadi bagian tetap sistem PBB, sekaligus memperluas tugasnya untuk membantu menangani kebutuhan anak-anak di negara berkembang.
Baca Juga: 11 Contoh Teks Anekdot Lucu, Singkat dan Menghibur Banget!
4. RA Kartini
Orientasi
Perjuangan RA Kartini singkat dimulai dari keinginannya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi setelah tamat sekolah dasar (SD). Namun, orang tuanya menentang keinginan tersebut.
Alhasil, ia pun harus berdiam diri di rumah. Walaupun begitu, Kartini tak serta merta menerima keadaan begitu saja. Ia diketahui banyak membaca buku mengenai kemajuan wanita di luar negeri sehingga membuatnya sadar bahwa keadaan Indonesia jauh tertinggal.
Rangkaian Peristiwa
Melansir buku 'Ilmu Pengetahuan Sosial' terbitan Esis, dari situlah sejarah perjuangan RA Kartini dimulai untuk mendirikan sekolah bagi gadis-gadis di Jepara. Awalnya, murid di sekolah itu berjumlah 9 orang dari kalangan keluarga. Di sana, mereka diajarkan untuk menjahit, menyulam dan memasak.
Tak hanya itu, masa perjuangan RA Kartini juga dibagikan kepada temannya yang berada di Belanda bernama Abendanon. Kartini banyak menulis surat mengungkapkan cita-citanya untuk memajukan wanita Indonesia, serta menginginkan hak dan keinginan yang sama antara wanita dan pria. Bahkan, dalam surat cerita R.A. Kartini lengkap itu ia mengatakan ingin memasuki sekolah guru di Belanda. Sayang, keinginan itu kandas karena ia harus menikah dengan Bupati Rembang bernama Raden Adipati Joyodiningrat.
Bersyukurnya, sang suami memahami nilai-nilai perjuangan RA Kartini, ia pun mendukung untuk membuat sekolah anak perempuan di rumahnya sendiri. Tak lama, muncul 'Sekolah Kartini' di berbagai daerah, seperti Semarang, Yogyakarta, Malang, Madiun, hingga Cirebon. Takdir berkata lain karena RA Kartini tidak sempat melihat kerja keras perjuangannya. Ia harus berpulang di usia yang sangat muda pada 17 September 1904 saat melahirkan putra pertamanya.
Reorientasi
Surat-surat yang sempat Kartini kirim ke sahabatnya di Belanda pun dibuat menjadi sebuah buku yang mengisahkan cerita R.A Kartini lengkap berjudul 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.
5. Tsunami Aceh
Orientasi