6. Sutoyo Siswomiharjo
Lahir: 28 Agustus 1922
Pangkat: Mayor Jenderal Anumerta TNI
Jabatan: Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat
Meninggal: Lubang Buaya, Jakarta Timur, 1 Oktober 1965
7. Pierre Andreas Tendean
Lahir: 21 Februari 1939
Pangkat: Kapten Anumerta TNI
Jabatan: Ajudan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal TNI Abdul Harris Nasution
Meninggal: Lubang Buaya, Jakarta Timur, 1 Oktober 1965
8. Karel Satsuit Tubun
Lahir: 14 Oktober 1928
Pangkat: Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Anumerta Polri
Jabatan: Pengawal Kediaman Resmi Wakil Perdana Menteri III Johannes Leimena
Meninggal: Rumah Dr. Johannes Lemeina, Jakarta, 1 Oktober 1965
9. Katamso Darmokusumo
Lahir: 5 Februari 1923
Pangkat: Brigadir Jenderal (Brigjen) Anumerta TNI
Jabatan: Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta
Meninggal: Kentungan, Yogyakarta, 1 Oktober 1965
10. Sugiyono Mangunwiyoto
Lahir: 12 Agustus 1926
Pangkat: Kolonel Anumerta TNI
Jabatan: Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta.
Meninggal: Kentungan, Yogyakarta, 1 Oktober 1965
11. Ade Irma Suryani Nasution
Lahir: 19 Februari 1960
Status: Anak Jenderal Besar Dr. Abdul Haris Nasution
Meninggal: 6 Oktober 1965
Baca Juga: Naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila yang Dibacakan Setiap 1 Oktober
Mereka resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi dan dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi secara anumerta.
Ini berdasarkan Keputusan Presiden No 111/KOTI/1965 tanggal 5 Oktober 1965 (untuk 1-7), No 114/KOTI/1965 tanggal 5 Oktober 1965 (untuk 8), dan No. 118/KOTI/1965 tanggal 19 Oktober 1965 (untuk 9-10).
Perlu diketahui, Gelar Pahlawan Revolusi juga diakui sebagai gelar Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan UU 20/2009 tantang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Itulah 10 pahlawan revolusi beserta profil singkatnya yang tewas akibat G30S.