Kisah Cinta Pierre Tendean dan Rukmini, Manis Namun Berujung Pilu

30 September 2022 14:30 WIB
Kisah Cinta Pierre Tendean dan Rukmini yang begitu memilukan
Kisah Cinta Pierre Tendean dan Rukmini yang begitu memilukan ( Tribun Manado)

Sonora.ID - Kapten Pierre Tendean, merupakan salah satu pahlawan revolusi yang menjadi korban dari peristiwa G30S pada tahun 1965 silam.

Pria yang memiliki perawakan putih tegap nan tampan itu dibunuh secara kejam dan kemudian jenazahnya dimasukkan secara paksa ke lubang kecil di kawasan Jakarta Timur atau yang kini dikenal dengan nama Lubang Buaya.

Pierre yang kala itu menjadi ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution dikisahkan adalah orang pertama yang menghadapi pasukan Tjakrabirawa.

Saat itu rumah sang Jenderal yang berlokasi di di jalan Teuku Umar No.40, Menteng, Jakarta Pusat, sudah dikepung.

Pierre yang saat itu hendak beristirahat di ruang tamu terpasksa mengaku sebagai Jenderal Nasution, demi melindungi Pak Nas dan keluarganya.

Nahas, saat itu juga Pierre Tendean diculik dan nasib nya berakhir mengenaskan hari itu juga.

Kematian dari Pierre Tendean akhirnya di dengar oleh pihak keluarga, sampai terdengar juga oleh kekasihnya.

Ya, Pria yang memiliki kerutunan Perancis ini memang saat itu memiliki kekasih yang bernama Rukmini Chaimin, wanita asal Medan, Sumatera Selatan.

Baca Juga: Trending, Kisah Cinta Pierre Tendean Bersemi di Medan Perang, Berakhir di G30SPKI

1. Pertemuan pertama

Pierre Tendean dan Rukmini pertama kali bertemu saat Pieree ditugaskan sebagai Komandan Peleton Batalyon Tempur 2, Kodam II Bukit Barisan di Medan. Kala itu Pierre berpangkat Letnan Dua.

Saat bertugas di Medan itu, ia bertemu dengan sang pujaan hati.

Pierre diajak bermain ke rumah Chaimin yang merupakan salah satu tokoh terpandang di sana, kunjungannya itu pun menjadi sebuah momen berkesan karena bertemu dengan putrinya, Rukmini.

2. Jatuh hati dengan sikap Rukmini

Perlu diketahui, Pierre Tendean merupakan sosok pria cuek yang banhyak digandrungi wanita saat masih menjadi taruna.

Namun, ia lebih memilih Rukmini karena sikapnya yang lemah lembut, pemalu dan tutur katanya yang sopan.

Rukmini pun turut jatuh hati bukan karena ketampanannya saja, tapi juga jiwa humoris dan kecerdasannya.

3. Menjalin hubungan asmara LDR

Mereka berdua akhirnya terpaksa menjalin hubungan jarak jauh karen Pierre diminta untuk mengikuti Jenderal A.H Nasution untuk menjadi ajudannya.

Selain itu, Pierre juga harus mengikuti pendidikan intelejen di Bogor, Jawa Barat.

Meski menjalani hubungan jarak jauh, hati Pierre tetap tertambat pada Rukmini.

4. Sempat terhalang restu orang tua

Saat libur berdinas, Pierre selalu menemui Rukmini yang saat itu sudah menjadi kekasihnya.

Kisah cinta mereka cukup banyak rintangan, salah satunya sempat terhalang oleh restu orang tua masing-masing karena perbedaan agama.

Meski begitu, keduanya masih terus berkomunikasi dan berusaha menjalin hubungan sebaik mungkin.

Baca Juga: Aturan Pengibaran Bendera Setengah Tiang di Peringatan G30S, Begini Sejarahnya

5. Hanya berkomunikasi lewat surat cinta

Kala itu, keduanya hanya berkomunikasi lewat surat cinta karena menjalin hubungan jarak jauh.

Bahkan, menurut cerita, anak sulung Pak Nas sering memergoki Pierre tersenyum simpul ketika membaca surat cinta dari Rukmini.

Di tahun 1965, Pierre dan Rukmini mantap melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius pernikahan. Pierre menulis surat ke keluarganya untuk meminta doa restu menikahi Rukmini.

Saat mendampingi Jenderal Nasution bertugas ke Medan, pada 31 Juli 1965, Pierre menyempatkan diri menemui keluarga Rukmini untuk melamar.

Hari pernikahan mereka bahkan telah disepakati pada bulan November tahun 1965.

6. Jadi supir traktor untuk cari biaya nikah

Serius menikah dengan Rukmini, Pierre sampai-sampai rela menjadi seorang supir traktor meratakan tanah pembangunan proyek Monumen Nasional (Monas) setiap malam untuk menambah biaya pernikahan.

Lebih dari itu, ia juga mencari informasi rumah kontrakan yang nantinya akan ditempati bersama Rukmini setelah menikah kelak.

7. Pernikahan keduanya kandas

Tanggal 31 Juli 1965 jadi pertemuan terakhir Pierre dengan Rukmini.

Pierre yang berencana hendak menikahi Rukmini pada bulan November 1965 harus kandas.

Pierre Tendean meninggal dunia pada 1 Oktober 1965 silam karena gerakan 30 September.

Menurut kisah, Rukmini sempat mengalami goncangan hebat saat mengetahui calon suaminya mati dibunuh.

Butuh waktu bertahun-tahun lamanya bagi Rukmini untuk bisa bangkit dan menikah lagi bersama pria lain.

Baca Juga: 10 Pahlawan Revolusi yang Tewas Akibat G30S, Beserta Profilnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm