Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang bagaimana cara menghitung biaya produksi yang lengkap dengan pengertian beserta dengan contohnya.
Setiap proses produksi terdapat unsur yang sangat penting, yaitu soal biaya produksi. Perusahaan akan memperhitungkan adanya biaya produksi saat mulai dilakukan proses pengolahan dari bahan baku menjadi barang siap pakai atau setengah jadi.
Namun untuk perhitungan biaya produksi terbilang cukup kompleks karena banyak sekali jenis komponen pengeluaran dalam perusahaan manufaktur. Karena itulah, pemahaman lebih jauh terkaitnya cukup penting.
Lantas bagaimana cara menghitung biaya produksi tersebut? simak ulasannya berikut ini:
Baca Juga: 14 Faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan
Pengertian Biaya Produksi
Menurut situs gramedia.com, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan.
Perhitungan biaya produksi ini akan dilakukan mulai dari awal pengolahan, hingga barang jadi atau setengah jadi.
Biaya ini nantinya akan menimbulkan terbentuknya harga pokok barang jadi saat akhir periode akuntansi.
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan Manusia Serta Cara Meminimalisir Dampaknya
Contoh Biaya Produksi
Dilansir dari situs gramedia.com, contoh biaya produksi sebagai berikut:
Dalam hal ini Perusahaan Makanan Sehat memproduksi mie kuning yang siap masak dengan output barang jadi sebesar 4.000 pack selama satu bulan. Berikut adalah rincian biaya produksi mie kuning tersebut selama satu bulan.
Biaya pembelian Bahan Baku = Rp. 11.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 3.500.000
Biaya Upah Satpam Pabrik = Rp. 2.000.000 (hanya selama proses produksi)
Biaya Sewa Pabrik = Rp. 1.500.000
Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan 4.000 pak mie kuning adalah Rp.18.000.000. Dari total pengeluaran tersebut dapat ditentukan biaya produksi per unit dengan cara membagi total biayanya ke total jumlah produk. Perhitungannya adalah Rp. 18.000.000 : 4.000 = Rp. 4.500.
Selanjutnya, perusahaan bisa menetapkan harga jual dengan cara memperhitungkan biaya produksi per unit ditambah dengan persentase keuntungan.
Pada produk mie kuning ini, persentase keuntungan yang digunakan adalah 40% dari biaya produksi. Jadi, perhitungan harga jual per unitnya adalah Rp.4500 + (40% x Rp.4500) = Rp. 6.300
Baca Juga: 32 Contoh Kalimat Retoris, Lengkap dengan Pengertian, Fungsi dan Ciri-ciri, Materi Bahasa Indonesia
Cara Menghitung Biaya Produksi
Perhitungan biaya produksi sangat penting, karena hasil perhitungan tersebut nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui nilai dari harga pokok produksi.
Oleh karena itu simak cara menghitung biaya produksi berikut ini yang dikutip dari situs gramedia.com:
Sebagai ilustrasi perhitungan produksi, berikut disajikan data pengeluaran PT Antara selama satu bulan. PT Antara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi hijab dengan total output sebesar 5.000 unit selama satu bulan.
Produk hijab dari PT. Antara ini dipasarkan melalui 3 toko besar dan e-commerce. Berikut adalah data laporan pengeluaran PT Antara selama satu bulan.
Baca Juga: 32 Ide Caption dari Lagu Disney, Pesan Bijak dan Bermakna Dalam!
Setelah diketahui data pengeluarannya, selanjutnya bisa dilakukan perhitungan biaya produksi. Berikut adalah tahapan yang dilakukan untuk memperhitungkan biaya produksi tersebut.
Tahap 1 :
Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan
= Rp. 30.000.000 + (Rp.50.000.000+Rp. 5.000.000) – Rp.30.000.000
= Rp. 55.000.000
Tahap 2 :
Biaya Produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik
= Rp.55.000.000 + Rp.30.000.000 + 5.000.000
= Rp.90.000.000
Biaya produksi per unit = biaya produksi : total unit
= Rp. 90.000.000 : 5.000
= 18.000
Baca Juga: 7 Ide Ice Breaking Online untuk Mencairkan Suasana yang Seru, Lucu, dan Nggak Garing!
Tahap 3 :
Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir
= Rp.90.000.000 + Rp. 40.000.000 – Rp.5.000.000
= Rp. 125.000.000
Tahap 4
Harga Pokok Penjualan = Harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan akhir
= Rp. 90.000.000 + Rp. 80.000.000 – Rp.50.000.000
= Rp. 140.000.000
Baca berita update lainnya di Sonora.id dari Google News