Sementara, korban yang lain meninggal dunia di rumah sakit pada saat proses pertolongan.
Baca Juga: Kisruh Arema Malang VS Persebaya: 127 Orang Meninggal Puluhan Terluka
5. Penembakan gas air mata disebut langgar aturan FIFA
Dalam aturan FIFA soal pengamanan dan keamanan stadion, penembakan gas air mata sama sekali tidak dibenarkan.
Mengutip Kompas.com, aturan FIFA tersebut tertulis pada pasal 19 b tentang pengaman di pinggir lapangan.
"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA.
Jika berdasarkan acuan di atas, maka ini tentu bentuk pelanggaran dari aturan FIFA.
6. Kapolda Jatim sebut penembakan gas air mata sudah sesuai prosedur
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menegaskan kalau pemakaian gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjaruhan sudah sesuai dengan prosedur.
Nico mengatakan, hal ini sebagai upaya untuk menghalau serangan suporter yang mencoba turun ke lapangan dan berbuat anarkis.
"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan.
Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.
7. Ada 42 ribu lebih suporter yang datang saat laga pertandingan
Berdasarkan pernyataan Kapolda Jatim, ada 42.288 orang yang menghadiri laga Arema vs Persebaya.
Sekitar 3.000 suporter yang turun ke lapangan dan membuat kericuhan.
Padahal, Menko Polhukam Mahfud MD menyebutkan kapasitas Stadion Kanjuruhan sebanyak 38.000 orang, tetapi tiket yang dicetak 42.000
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Makan Banyak Korban, Wagub DKI: Harus Evaluasi Serius
8. Perusakan mobil polisi dan pribadi
Akibat kerusuhan ini, setidaknya ada 13 mobil polisi dan pribadi rusak berat.
9. PSSI hentikan Liga 1
Upaya mengusut tuntas tragedi Kanjaruhan Malang, PSSI memutuskan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghentikan Liga 1 2022 dalam satu pekan.
10. Tragedi Kanjaruhan jadi tragedi sepak bola terbesar kedua
Tragedi Kanjaruhan Malang yang menewaskan ratusan orang ini menjadikan tragedi sepak bola dengan jumlah korban tewas kedua terbanyak dalam sepanjang sejarah di dunia.
Tragedi sepak bola yang banyak memakan korban pertama adalah tragedi Estadio Nacional Disaster di Lima, Peru, dalam laga Peru melawan Argentina tahun 1964.
Dalam tragerdi itu kericuhan terjadi ditambah pengamanan gas air mata menyebabkan korban berjatuhan.
Tecatat 328 orang meninggal dunia dan 500 lainnya terluka dalam tragedi tragedi Estadio Nacional Disaster
Itulah 10 fakta tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan orang.