Sonora.ID - NATO adalah singkatan dari North Atlantic Treaty Organization atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
Berikut ini akan diulas tentang apa itu NATO, tujuan hingga daftar negara anggota NATO beserta sejarah bergabungnya.
NATO sendiri adalah organisasi aliansi militer antar banyak negara yang didirikan untuk menjaga keamanan bersama yang didirikan pada 4 April 1949 oleh 12 negara yaitu:
Pendirian NATO dicetuskan oleh Perancis dan Inggris yang khawatir akan terjadi ketegangan antara dua kubu politik utama, yaitu Blok Barat serta Blok Timur.
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa bagian barat yang lain khawatir mengenai ekspansi Uni Soviet di Eropa Timur.
Pembentukan NATO dimulai dengan perjanjian Dunkirk pada tahun 1947 antara Inggris dan Perancis.
Namun dalam perkembangannya anggota NATO didominasi oleh negara-negara Blok Barat dengan aliran liberal.
Tujuan Dibentuknya NATO
Dilansir Gramedia, awal mula pembentukan NATO adalah untuk membendung berbagai paham komunisme serta menciptakan situasi aman dan damai di kawasan Atlantik Utara.
NATO juga dibentuk dengan tujuan mencegah terjadinya agresi militer utamanya upaya invasi Uni Soviet secara politik maupun militer.
Ketika Uni Soviet menyerang salah satu anggota NATO maka Ia akan dianggap sebagai ancaman bagi seluruh anggota.
Sehingga negara-negara NATO akan saling membantu satu sama lain ketika Uni Soviet menyerang.
Baca Juga: 5 Tokoh Pendiri ASEAN Beserta Negara Asalnya dan Sejarah Pendiriannya
Daftar Negara Anggota NATO dan Sejarah Bergabungnya
Selain 12 negara yang mendirikan NATO, ada sejumlah negara lain yang turut bergabung.
Hingga saat ini tercatat ada 30 negara yang menjadi anggota NATO.
Berikut daftar negara anggota NATO lengkap dengan sejarah bergabungnya.
Yunani dan Turki (Bergabung Tahun 1952)
Pada 18 Februari 1952, Yunani dan Turki bergabung dengan NATO.
Bergabungnya kedua negara ini karena kekhawatiran akan adanya ekspansi komunis di seluruh Eropa dan negara lainnya.
Oleh karena itu NATO memandang bahwa memperluas keamanan ke Eropa tenggara sangat penting secara strategis.
Keanggotaan NATO tidak hanya mengekang pengaruh komunis di Yunani, namun juga membebaskan Turki dari tekanan Soviet untuk akses ke rute-rute maritim strategis utama.
Jerman (Bergabung Tahun 1955)
Jerman menjadi anggota NATO pada 6 Mei 1955. Bergabungnya Jerman ini merupakan hasil dari sejumlah kesepakatan antara para pemimpin barat dan Jerman, yang penduduknya menentang segala bentuk persenjataan kembali.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, cara mengintegrasikan Republik Federal Jerman ke dalam struktur pertahanan Eropa barat menjadi prioritas.
Jerman Barat bergabung pada 6 Mei 1955 sebagai negara anggota ke-15.
Jerman Barat dan Timur akhirnya melakukan reunifikasi pada 3 Oktober 1990. Sejak saat itu, Jerman Timur bergabung dengan Jerman Barat dan menjadi bagian dari keanggotaan NATO.
Spanyol (Bergabung Tahun 1982)
Daftar negara anggota NATO yang selanjutnya bergabung adalah Spanyol, yaitu pada 30 Mei 1982. Masuknya Spanyol mendapat tentangan publik yang cukup besar.
Akibatnya, Spanyol berpartisipasi penuh dalam kasus-kasus politik dalam NATO, namun menahan diri untuk berpartisipasi dalam struktur militer. Meski begitu Spanyol masih dapat beroperasi dengan pasukan NATO lainnya dalam keadaan darurat.
Reservasi Spanyol berangsur-angsur berkurang. Pada tahun 1996, Parlemen mendukung partisipasi Spanyol dalam struktur komando militer NATO.
Republik Ceko, Polandia dan Hungaria (Bergabung Tahun 1999)
Republik Ceko, Hungaria dan Polandia bergabung menjadi anggota NATO pada 12 Maret 1999. Ketiga negara ini menjadi mantan anggota Pakta Warsawa pertama yang bergabung dengan NATO.
Baca Juga: 6 Negara Penghasil Timah Terbesar di ASEAN, Keren Indonesia Salah Satunya!
Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, Slovakia, Slovenia (Bergabung Tahun 2004)
Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, Slovakia, dan Slovenia diundang untuk memulai pembicaraan aksesi di KTT Praha Aliansi pada tahun 2002.
Pada 29 Maret 2004, mereka secara resmi menjadi anggota Aliansi NATO.
Albania, Kroasia (Bergabung Tahun 2009)
Albania dan Kroasia pernah menjadi mitra NATO dalam berbagai bidang, dengan penekanan khusus pada reformasi sektor pertahanan dan keamanan, serta dukungan untuk reformasi demokrasi dan kelembagaan yang lebih luas.
Pada 1 April 2009, kedua negara ini resmi menjadi anggota NATO.
Montenegro (Bergabung Tahun 2017)
Di daftar negara anggota NATO ke 29, ada Montenegro.
Montenegro resmi menjadi anggota NATO pada 5 Juni 2017.
Sebelum resmi bergabung, Montenegro menjadi mitra NATO dalam berbagai bidang. Bahkan pada 2006, usai mendapatkan kembali kemerdekaannya, Montenegro secara aktif mendukung operasi yang dipimpin NATO di Afghanistan.
Makedonia Utara (Bergabung Tahun 2020)
Makedonia Utara merdeka pada tahun 1991 dan bergabung dengan program Kemitraan untuk Perdamaian (PfP) NATO pada tahun 1995 dan Rencana Aksi Keanggotaan pada tahun 1999.
Sebelum menjadi anggota Aliansi, Makedonia Utara bekerja sama dengan NATO di bidang-bidang utama seperti reformasi demokrasi, kelembagaan, sektor keamanan, dan pertahanan.
Salah satu alasan kenapa Makedonia Utara saat itu belum dapat bergabung dengan NATO adalah karena masalah nama negara.
Pada 15 Februari 2019, negara yang sebelumnya dikenal sebagai bekas Republik Yugoslavia Makedonia ini resmi diakui sebagai Republik Makedonia Utara.
Pada 27 Maret 2020, Makedonia masuk dalam daftar negara anggota NATO ke-30.
Demikian daftar negara anggota NATO dan sejarah berdirinya.