Sonora.ID - Pernahkah kamu merasa mengalami sesuatu yang pernah kamu alami dan orang-orang sekitar menyebut bahwa itu adalah dejavu?

Namun tepatnya, apa itu dejavu dan kenapa bisa terjadi? Wajar saja jika dalam benakmu mungkin muncul pertanyaan tersebut.

Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu dejavu?

Dejavu atau déjà vu secara harfiah diterjemahkan dari bahasa Prancis berarti "sudah melihat", demikian dikutip dari laman Very Well Health.

Dejavu adalah sebuah perasaan yang muncul seperti telah melihat sesuatu dan kamu tahu bahwa kamu belum pernah benar-benar melihat atau merasakannya.

Baca Juga: Apa Itu Boyfriend Day? Ternyata Ini Bedanya dengan Girlfriend Day

Hal ini dianggap setara dengan kesalahan otak kecil dengan dua aliran pemikiran yang bertabrakan.

Misalnya, kamu pergi menjelajahi daerah baru untuk pertama kali tapi saat menyusuri jalan, kamu seolah-olah pernah berjalan di jalanan tersebut sebelumnya.

Tidak ada bukti konklusif tentang seberapa umum dejavu ini sebenarnya, tetapi berbagai perkiraan menunjukkan antara 60 dan 80 persen populasi di dunia mengalami fenomena ini.

Kenapa dejavu bisa terjadi?

Meskipun dejavu cukup umum, para ahli belum bisa dengan mudah mempelajari dejavu, karena itu terjadi tanpa peringatan dan pada orang-orang tanpa masalah kesehatan.

Akan tetapi, terdapat beberapa teori mendasar yang paling mungkin dikutip dari Healthline, yakni sebagai berikut.

Baca Juga: Apa Itu KDRT? Jadi Penyebab Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar ke Polisi

1. Ingatan memori

Penelitian yang dilakukan oleh Anne Cleary, seorang peneliti dejavu dan profesor psikologi di Colorado State University, menunjukkan bahwa dejavu dapat terjadi sebagai respons terhadap suatu peristiwa yang menyerupai sesuatu yang kamu alami saat ini tetapi kamu tidak ingat.

Mungkin itu terjadi di masa kanak-kanak, atau kamu tidak dapat mengingatnya karena alasan lain.

Meskipun kamu tidak dapat mengakses memori itu, otakmu masih tahu bahwamu pernah berada dalam situasi yang sama.

2. Pemrosesan yang tertunda

Teori lain menawarkan penjelasan tentang pemrosesan yang tertunda. Kamu mengamati sesuatu, tapi informasi yang diambil melalui indera ditransmisikan ke otak melalui dua rute terpisah.

3. Persepsi terbelah

Teori persepsi terbelah menunjukkan bahwa dejavu terjadi ketika kamu melihat sesuatu pada dua waktu yang berbeda.

Saat pertama kali melihat sesuatu, kamu melihatnya dari sudut mata atau terdistraksi oleh hal lain.

Meski begitu, otak mulai membentuk memori tentang apa yang kamu lihat bahkan dengan jumlah terbatas tanpa benar-benar menyadarinya.

Contohnya, ketika kamu pergi ke lereng bukit, kamu mungkin merasa baru pertama kali ke sana padahal otak telah menyimpan presepsi sebelumnya meski kamu tidak sadar total tentang apa yang kamu amati.

Baca Juga: Apa Itu Arti Penting Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan

4. Kerusakan sirkuit otak kecil

Teori lain menunjukkan dejavu terjadi ketika otakmu "bermasalah," untuk berbicara dan mengalami kerusakan listrik singkat, mirip dengan apa yang terjadi selama serangan epilepsi.

Dengan kata lain, itu bisa sesuatu semacam campur aduk ketika bagian otak yang melacak peristiwa saat ini dan bagian otakmu yang mengingat ingatan sama-sama aktif.

Otakmu salah memahami apa yang terjadi di masa sekarang sebagai memori, atau sesuatu yang sudah terjadi. Beberapa ahli percaya bahwa jenis lain dari kerusakan otak dapat menyebabkan dejavu.

Apa saja jenis-jenis dejavu?

Kendati berdasar pada satu pilar yang sama, terdapat beberapa jenis dejavu, antara lain:

• Déjà entendu: sudah mendengar
• Déjà éprouvé: sudah berpengalaman
• Déjà fait: sudah selesai
• Déjà pensé: sudah dipikirkan
• Déjà raconté: sudah diceritakan
• Déjà senti: sudah terasa emosional atau sudah tercium
• Déjà su: sudah diketahui (pengetahuan tentang sesuatu)
• Déjà trouvé: sudah ditemukan
• Déjà vécu: sudah dijalani
• Déjà voulu: sudah diinginkan

Jadi, itulah penjelasan mengenai apa itu dejavu dan kenapa bisa terjadi lengkap dengan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat!