Solo, Sonora.ID - Dalam Kegiatan Berkebaya Bersama Ibu Negara diramaikan oleh berbagai profesi. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu (2/10/2022) yang bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional.
Para peserta yang ikut bersama Iriana Joko Widodo berjalan dari Loji Gandrung sampai Ndalem Wuryoningratan.
Para peserta yang mengikuti mulai dari bakul cabuk rambak sampai buruh gendong. Mereka yang merupakan bagian dari perempuan mandiri berjalan di barisan paling depan. Seorang bakul cabuk rambak bernama Ibu Sugeng mengaku dirinya senang bisa mengikuti perhelatan ini.
Dirinya juga mengatakan alasannya diundang dalam Berkebaya Bersama Ibu Negara ini dan menjadi tamu spesial dalam acara ini karena sehari-harinya dia mengenakan kebaya.
"Tiap hari pakai kebaya," ujarnya.
Baca Juga: Antusias Kelompok Karawitan SMAN 3 Surakarta Ikuti Olimpiade Pariwisata UGM
Ibu Sugeng mengaku jika dirinya sudah menjual cabuk rambak selama 30 tahun di Perempatan Ketadan. Saat ini dirinya sudah berumur 70 tahun. Setelah sepulang berjualan cabuk rambak, ia pulang ke rumahnya yang diketahui berada di Gedangan, Grogol, Sukoharjo. Diketahui dia tinggal bersama satu putra dan dua cucunya.
Begitu juga Hartini, seorang buruh gendong di Pasar Legi, Solo.
"Raos e nggih seneng remen. Saged ndherek berkebaya bersama ibu negara. (Rasanya senang. Bisa ikut berkebaya bersama ibu negara)," jelasnya.
Ia sehari-hari memakai jarik untuk menjual jasa dirinya menggendong berbagai barang dagangan milik penjual. Selain itu, ia juga memakai kebaya untuk menghadiri perhelatan di kampungnya.
"Biasanya among tamu, jagong, dan perayaan hari kartini," terangnya.
Baca Juga: Pertama Kalinya Pemprov Jateng Gelar Turnamen Esport Di Solo
Ia pun berharap nasib buruh gendong bisa lebih diperhatikan dengan ikut sertanya mereka di acara ini.
"Nggih harapannya bisa diperhatikan nasibnya," terangnya.
Baca artikel Sonora.ID lainnya di Google News.