Mengoleskan madu sebagai obat topikal pada luka tertentu dapat mempercepat proses penyembuhannya.
Madu diketahui memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi dan antimikroba yang membantu membersihkan infeksi dengan cepat, meregenerasi jaringan baru dan mengurangi tingkat peradangan.
Beberapa jenis luka yang dapat diobati dengan madu adalah luka lecet, luka bakar hingga luka diabetes.
Efek samping penggunaan madu
Meski dikenal akan manfaatnya, bukan berarti tidak ada efek samping jika mengonsumsi atau menggunakan madu sebagai pengobatan.
Berikut beberapa efek samping penggunaan madu yang perlu diketahui.
Pengaplikasian madu sebagai obat topikal pada luka dapat menyebabkan sensasi seperti menyengat. Tapi tak perlu dikhawatirkan karena sifatnya hanya sementara.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Wajah Kusam Hitam dan Berminyak dengan Cepat
Meski jarang terjadi, namun beberapa orang kemungkinan mengalami reaksi alergi ketika mengonsumsi madu. Biasanya itu dipicu karena orang tersebut ada alergi pada kandungan madu tertentu hingga alergi serbuk sari.
Secara teoritis, ada risiko kenaikan kadar glukosa darah jika madu dioleskan pada luka terbuka yang besar pada pasien diabetes.
Ada risiko botulisme luka (keracunan makanan akut) karena adanya spora Clostridia yang terkandung pada madu.
Hati-hati saat mengonsumsi madu liar sembarangan. Sebab, ada beberapa jenis lebah yang menghasilkan madu dari beberapa jenis bunga yang mungkin beracun atau menimbulkan reaksi tertentu pada tubuh.
Kita perlu juga waspada pada madu palsu yang beredar. Pasalnya, bukannya bermanfaat, justru bisa menyebabkan masalah kesehatan karena madu palsu terbuat dari gula atau campuran lain yang dimasak sehingga teksturnya mirip madu.