Sonora.ID - Inilah 5 contoh mobilitas horizontal dan vertikal, lengkap dengan perbedaannya!

Salah satu contoh mobilitas vertikal, yaitu naik jabatan pekerjaan. Sementara contoh mobilitas horizontal, yaitu program pertukaran pelajar.

Masyarakat Indonesia dengan keberagamannya. Hal ini dipengaruhi karena ada mobilitas sosial.

Mobilitas sosial merupakan perpindahan posisi sekelompok orang atau seseorang dari lapisan yang satu ke lapisan lainnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kehadiran Tol Cibitung–Cilincing Percepat Mobilitas Barang Logistik

Contohnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial baik dari posisi yang lebih rendah ke posisi yang lebih tinggi, maupun sebaliknya.

Contoh lainnya dari mobilitas sosial, yaitu ketika seseorang naik jabatan dalam pekerjaannya sehingga status sosialnya ikut berubah.

Mobilitas sosial dibagi menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.

Mobilitas Horizontal

Mobilitas horizontal merupakan perpindahan status sosial sekelompok orang atau seseorang dalam lapisan sosial yang sama.

Dengan begitu, mobilitas horizontal merupakan perpindahan individu dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lain dalam derajat yang sama.

Contoh mobilitas horizontal:

1. Murid pindahan dari sekolah lain ke sekolah baru
2. Program pertukaran pelajar
3. Karyawan yang dipindah tugaskan di daerah lain
4. Karyawan yang dipindah tugaskan di daerah lain
5. Mahasiswa yang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dari satu desa ke desa lain

Baca Juga: Tingkatkan Mobilitas Logistik, Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing dan Tol Serpong-Balaraja Seksi 1

Mobilitas Vertikal

Mobilitas vertikal merupakan perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Perpindahan ini bisa ke posisi yang lebih tinggi maupun lebih rendah.

Mobilitas vertikal dibagi menjadi dua jenis, yakni:

a. Mobilitas vertikal ke atas

Contoh:

• Naik jabatan pekerjaan
• Naiknya pemberian upah atau gaji bagi karyawan
• Pelantikan seseorang menjadi orang yang mengemban kekuasaan, misal pelantikan ketua RT, Kepala Desa, dan seterusnya hingga Presiden
• Naiknya pendapatan pengusaha dan pedagang, sehingga mempengaruhi status sosial dan pembayaran pajak
• Pelajar yang lulus sekolah, kemudian mulai bekerja atau meneruskan pendidikan.

b. Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social Sinking)

Mobilitas vertikal ke bawah merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang.

Proses ini juga akan menimbulkan perubahan hak dan kewajiban.

Contoh:

• Seseorang yang terlibat pelanggaran hukum yang harus dipidana kurungan penjara
• Pegawai yang diturunkan jabatannya
• Menjadi pengangguran
• Karyawan yang dipecat perusahaan atau dirumahkan
• Pemimpin yang lengser atau habis masa jabatannya

Dengan demikian, perbedaan mobilitas vertikal dan horizontal adalah arah geraknya. 

Dilansir dari Bobogrid, mobilitas vertikal berdampak pada perubahan kedudukan sosial, baik lebih tinggi maupun lebih rendah, sementara mobilitas horizontal tidak.

Itulah contoh mobilitas horizontal dan vertikal, lengkap dengan perbedaannya! Yuk catat biar tidak lupa.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Pentingnya Pembangunan Infratruktur Jembatan untuk Mobilitas Orang dan Barang

Baca berita update lainnya di Sonora.id dari Google News