Dilansir situs resmi sikapiuangmu.ojk.go.id, resesi ekonomi adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk.
Kondisi ini ditandai dengan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB), meningkatnya pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Resesi ekonomi berdampak pada perlambatan ekonomi yang akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya. Sehingga mendorong kenaikan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Bisa jadi sejumlah perusahaan bahkan mengalami kebangkrutan.
Di sisi lain, kinerja instrumen investasi juga akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya dalam bentuk investasi yang aman.
Ekonomi yang semakin sulit pasti berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat karena mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.
Bagi pemerintah, dampak dari resesi ekonomi adalah pinjaman pemerintah akan melonjak tinggi. Sebab. pemerintah di setiap negara membutuhkan dana yang cukup untuk membiayai berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan upaya pembangunan negara.
Sumber pendapatan negara yang berasal dari pajak dan nonpajak juga menjadi sangat rendah. Sebab saat resesi, pekerja menerima penghasilan lebih rendah, sehingga pemerintah menerima pajak penghasilan yang lebih rendah
Baca Juga: Berikut Ini Faktor Perekonomian Indonesia Masih Kebal Resesi