Menurutnya, keluarga, khususnya orang tua, perlu menjadi contoh baik dalam menciptakan lingkungan pertumbuhan yang positif untuk membangun karakter, kreativitas, dan prestasi para remaja.
"Diperlukan keterbukaan dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak untuk membangun kepercayaan antara orang tua dan remaja," ucap Atalia.
Hal senada disampaikan Donna Agnesia. Sebagai seorang publik figur, ia menekankan pentingnya peran orang tua dan guru sebagai sosok pendidik remaja untuk menciptakan ruang yang aman bagi remaja untuk mengekspresikan diri.
Diketahui untuk membangun gaya hidup yang sehat dan kreatif, gerakan Gen Aktif secara terus menerus memberikan himbauan kepada para remaja untuk menghindari diri dari barbagai kebiasaan negatif, salah satunya adalah kebiasaan merokok, dan berfokus untuk melakukan berbagai kegiatan yang positif.
Baca Juga: 10 Cara Mencerahkan Bibir Hitam Akibat Merokok, Mudah Banget!
Permasalahan merokok di kalangan remaja, khususnya anak anak di bawah umur 18 tahun, harus manjadi perhatian utama dan membutuhkan kerja sama semua pihak, mulai dari orang tua hingga guru atau tenaga pendidik.
Hal Ini terlihat dari jumlah pravalensi merokok pada anak dan remaja di Indonesia usia 10 hingga 18 tahun cukup tinggi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.