Sonora.ID – Apa belakangan ini kamu merasa hari-harimu terasa begitu berat dan melelahkan, hingga kamu merasa stres dan putus asa?
Jika iya, maka kamu harus waspada karena kemungkinan kamu sedang mengalami burnout.
Apa itu burnout? Dan bagaimana kita bisa tahu kalau kita sedang mengalami burnout?
Supaya lebih jelas, yuk, simak penjelasan apa itu burnout, ciri-ciri dan penyebabnya serta cara mengatasi burnout, berikut ini.
Apa Itu Burnout?
Burnout sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu oleh pekerjaan.
Baca Juga: Tenang Nggak Bakal Kesurupan! Ini 7 Manfaat Bengong, Ternyata Justru Bikin Makin Cerdas
Burnout bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Namun, kondisi ini lebih banyak terjadi pada orang yang sering memaksa diri untuk terus bekerja.
Atau kurang mendapatkan apresiasi pekerjaan dari atasan, memiliki beban kerja yang berat, atau memiliki pekerjaan yang monoton.
Melansir dari situs Web MD, burnout adalah bentuk kelelahan yang disebabkan oleh perasaan kewalahan yang terus-menerus.
Kondisi ini adalah hasil dari stres emosional, fisik, dan mental yang berlebihan dan berkepanjangan.
Dalam banyak kasus, burnout terkait dengan pekerjaan seseorang.
Ciri-ciri Burnout
Setiap orang tentu pernah merasa kelelahan dan stres dalam bekerja. Oleh karena itu ciri-ciri burnout bisa tidak kentara.
Tapi seiring berjalannya waktu, seorang yang mengalami burnout cenderung akan merasakan atau menampakkan ciri-ciri berikut ini.
Ciri-ciri Burnout dari perubahan fisik:
- Merasa lelah dan tidak punya energi sepanjang waktu
- Imunitas menurun, gampang sakit
- Sering sakit kepala atau nyeri otot
- Perubahan nafsu makan, bisa makan terus atau tidak doyan makan
- Perubahan kebiasaan tidur, tidur terus atau susah tidur
Ciri-ciri Burnout dari perubahan emosional:
- Kerap merasa gagal dan meragukan diri sendiri
- Merasa tidak berdaya, terjebak, atau kalah
- Merasa terasing atau sendirian
- Kehilangan motivasi
- Sinis dan negatif dalam memandang hidup
- Menurunnya rasa puas dan pencapaian
Baca Juga: Kacau! 8 Negara yang Warganya Paling Sering Bunuh Diri, Ada Indonesia?
Ciri-ciri Burnout dari perubahan perilaku:
- Enggan mengerjakan tanggung jawab
- Mengisolasi diri dari orang lain
- Menunda-nunda atau butuh waktu lama untuk merampungkan suatu tugas
- Melampiaskan rasa tidak nyaman dengan makan, merokok, atau hal yang tidak sehat lainnya
- Kerap melampiaskan amarah kepada orang lain
- Sering mangkir dari tugas, datang telat, atau pulang lebih awal
Penyebab Burnout
Burnout syndrome dapat terjadi karena beberapa kemungkinan penyebab berikut, yaitu:
Cara mengatasi burnout
Burnout yang tidak teratasi dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental.
Oleh karena itu, jika gejala atau ciri-ciri burnout muncul, Anda disarankan untuk mengatasinya dengan langkah-langkah berikut ini:
Buatlah prioritas pekerjaan dari yang penting ke yang kurang penting.
Dengan begitu, Anda tahu mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, sehingga energi yang terkuras tidak terlalu banyak.
Baca Juga: 10 Kebiasaan yang Bikin Otak Jadi Lemot, Nggak Nyambung Diajak Ngobrol
Komunikasikan dengan atasan mengenai kerisauan yang Anda rasakan.
Saat Anda diberikan pekerjaan yang terlalu banyak, ungkapkan bahwa pekerjaan tersebut membuat Anda terbebani dan membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikannya.
Jika atasan Anda yang menjadi pemicu burnout di tempat kerja, coba ajak bicara bagian departemen sumber daya manusia (HRD) mengenai hal tersebut.
Mereka mungkin akan mencarikan solusi yang tepat, misalnya memindahkan Anda ke tim yang lain.
Atur pola pikir dan bersikaplah realistis, sehingga Anda dapat menurunkan ekspektasi terhadap pekerjaan yang tengah dikerjakan.
Dengan begitu, kecemasan dan stres di tempat kerja dapat berkurang.
Selain itu, jangan lupa untuk memberi apresiasi terhadap diri sendiri terhadap prestasi yang pernah dicapai.
Coba ceritakan apa yang Anda rasakan kepada orang-orang terdekat yang dapat Anda percaya.
Meski tidak selalu mendapatkan solusi, cara ini dapat membantu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stres pekerjaan.
Baca Juga: Bestie! Ini Cara Dukung Teman yang Lagi Berjuang dengan Mental health
Jaga keseimbangan hidup dengan baik. Anda juga perlu untuk bersantai dan melupakan pekerjaan sejenak dengan pergi bersama teman atau melakukan hal yang disukai seusai jam kerja berakhir.
Ini dapat membuat pikiran kembali jernih dan Anda siap untuk bekerja kembali keesokan harinya.
Jika memungkinkan, ambil cuti dan pergilah berlibur, karena ini juga dapat membuat pikiran Anda kembali jernih, semangat, dan termotivasi kembali.
Terapkan gaya hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup.
Hal-hal ini dapat mendukung tubuh yang sehat dan pikiran yang lebih mudah fokus, sehingga menurunkan risiko terjadinya burnout.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba mencari hobi baru atau melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk mengatasi burnout.
Baca Juga: 8 Cara Cepat Menenangkan Pikiran saat Stres, Cuma Butuh 15 Menit