Sonora.ID - Menurut KBBI V ulasan merupakan kupasan atau komentar terkait suatu hal sehingga teks ulasan dapat diartikan sebagai sebuah teks yang berisikan uraian peninjauan terhadap suatu karya.
Teks ulasan ini dapat digunakan untuk mengetahui struktur, kaidah serta perbedaan kualitas dari sebuah karya, seperti film, novel, drama, dan puisi.
Secara umum pun teks ulasan ini ditujukan untuk memberi pemahaman kepada pembaca mengenai ulasan kelebihan serta kekurangan dari sebuah karya.
Baca Juga: Contoh Teks Doa Upacara Bendera Hari Kesaktian Pancasila
Di dalam sebuah teks ulasan ini terdapat beberapa urutan struktur yang harus dirangkai dengan benar.
Melansir dari laman Kompas.com, urutan struktur teks ulasan yang benar di antaranya terdiri dari identitas karya, orientasi, tafsiran, analisis, dan evaluasi.
1. Identitas Karya
Identitas karya berisi judul karya beserta pengarang, waktu peluncuran, tahun pembuatan atau penerbitan, dan lain-lain yang ditulis dan disusun sebelum teks ulasan.
2. Orientasi
Dalam teks ulasan orientasi merupakan bagian yang menjelaskan gambaran umum dari karya yang diulas, misalnya, kegunaan atau manfaat.
Bagian ini juga dapat memuat penjelasan mengenai keberadaan karya tersebut di tengah masyarakat, misalnya karya yang diulas mendapat banyak perhatian dari berbagai kelompok.
3. Tafsiran
Bagian ini berisikan pandangan penulis mengenai karya yang diulas. Pengulas akan membandingkan karya tersebut dengan milik orang lain yang dianggap serupa.
Pengulas juga akan menilai kekurangan dan kelebihan karya yang dilihat dari berbagai sisi. Contohnya, plot atau alur, penokohan, visual, audio, dan sebagainya.
4. Analisis
Memuat paparan mengenai keberadaan unsur dari suatu karya supaya pembaca lebih mengetahui dan memahaminya secara umum.
Contohnya, unsur intrinsik dan ekstrinsik dari puisi, novel, drama, film, dan lain sebagainya.
5. Evaluasi
Baca Juga: 10 Contoh Teks Prosedur Membuat Makanan yang Singkat dan Jelas
Evaluasi memuat penilaian terhadap karya yang diulas dan gambaran terperinci mengenai karya tersebut.
Misalnya, kelebihan dan kekurangan dari novel yang diulas beserta penjelasan.
Intinya, struktur teks ulasan ini lebih mengarah pada penilaian secara objektif mengenai karya yang diulas.
Contoh Teks Ulasan
Identitas Buku
Judul: Atheis
Pengarang: Achdiat K. Mihardja
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun terbit:1949 (cetakan pertama)
Tebal halaman: 232 halaman
Baca Juga: 9 Contoh Teks Hikayat Singkat Penuh Makna, Lengkap dengan Penjelasan
Atheis merupakan salah satu novel terbaik yang memperoleh hadiah tahunan Pemerintah RI tahun 1969. R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa Inggris tahun 1972. Sementara itu, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar perak tahun 1974 dengan judul yang sama.
Novel ini menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Dari kecil ia dididik menjadi anak yang saleh. Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya adalah pemeluk Islam yang fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkan di MULO. Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini. Hubungan keduanya semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka tidak bisa berlangsung lama. Oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali ke Jakarta. Ia akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Ia menuruti nasihat orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski pernikahan itu tidak disertai rasa cinta.
Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustasi. Untuk menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah lama dianut orang tuanya. Ia semakin taat beribadah. Akan tetapi, kehidupannya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Temannya itu datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan pergaulannya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati pada Kartini. Alasannya, Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini.
Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman-teman Kartini. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya. Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan. Tanpa disadari, pemikiran-pemikiran Rusli melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh. Namun, keyakinannya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu luas.
Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama. Pergaulannya semakin bebas. Ia kemudian menikahi Kartini. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia. Kehidupan rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama– kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh.
Kejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang tidak percaya Tuhan membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan.
Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang kampung.Ia ingin meminta maaf kepada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai maut menjemputnya. Ayah Hasan tetap berada pada pendiriannya.
Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam pada Anwar dan berniat membunuhnya. Pada suatu malam, ia melaksanakan rencana itu. Kemudian, ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman, diberlakukanlah jam malam. Nahas menimpa Hasan. Belum sempat melaksanakan niatnya, ia malah tertembak. Akan tetapi, sebelum meninggal, ia masih sempat mengingat Allah dengan berkali-kali menyebut asma-Nya.
Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Kita harus pandai bergaul dengan orang lain. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama. Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan Tuhan.
Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang sudah bertobat. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang tidak mau memaafkan kesalahan anaknya bahkan sampai ajal menjemputnya. Manusia adalah tempat salah dan lupa. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan, tetapi suatu saat juga akan kembali ke jalan yang benar. Jika Tuhan Maha Pengampun, Pengasih, dan Penyayang, mengapa manusia tidak bisa, apalagi demi memaafkan anaknya sendiri. Bahasa novel ini lugas dan mudah dipahami. Sayangnya, novel ini sudah sangat langka sehingga sulit diperoleh.
(Sumber: Buku Paket SMP/MTs Kelas VIII Bahasa Indonesia yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi).
Baca Juga: Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi, Materi Bahasa Indonesia Lengkap!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.