Sonora.ID - Pernah gak? Ada kerjaan yang deadline-nya besok tapi malamnya malah ngerjain kerjaan yang lain.
“Gimana kalau ngopi dulu sambil nonton youtube, kayaknya asik buat naikin mood.”
“Duh, kayaknya bersihin kamar dulu, deh. Berantakan banget.”
“Hmmm… nonton Big Mouth dulu ah.”
Alhasil kerjaan gak kepegang, buang-buang waktu kan padahal deadline mepet banget. Menunda pekerjaan ini bukan cuma soal menunda waktu, tapi menurut psikologinya juga merupakan coping mechanism diri sendiri terhadap perasaan gak enak dari suatu kejadian. Istilah nunda-nunda kerjaan ini sering banget disebut procrastination.
Baca Juga: 5 Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru, Materi Bahasa Indonesia
Menurut Timothy Pychyl, Profesor di Carleton University,Ottawa, Kanada, melihat procrastination sebagai perilaku lari dari tanggung jawab. Kokbisa? Iya, soalnya ketika dihadapkan dengan tanggung jaab, seseorang takut dan cemas.
Buat menguranginya, biasanya seseorang cenderung mengalihkan dengan pekerjaan lain yang memberikan kepuasan sementara (gratifikasi).
Kenapa Seseorang Bisa Procrastination?
1. Pengen Perfeksionis