Sonora.ID - Dewasa ini digitalisasi semakin berkembang tak terbendung, hampir setiap sisi kehidupan tidak luput dari pengaruhnya.
Akibatnya, digitalisasi seperti membuat replika kehidupan nyata dalam bentuk maya, karena dapat mengisi setiap jengkal kebutuhan manusia.
Akibatnya, apa yang terjadi dalam dunia nyata juga bisa terjadi di dunia maya, salah satunya adalah kejahatan.
Kejahatan yang dalam kehidupan nyata cukup merusak tatanan kehidupan, kini juga bisa terjadi di dalam dunia maya. Kajahatan dalam dunia maya bisa menyerang sistem pribadi dan bahkan sampai sistem pemerintah.
Seiring dinamisnya kehidupan manusia, kejahatan dalam dunia maya juga terus bertambah setiap harinya.
Baca Juga: Diperlukan Payung Hukum yang Kuat Guna Mencegah Kebocoran Data
Maka dari itu, untuk mencegah menjadi korban kejahatan di dunia maya, setiap orang perlu berhati-hati dalam beroperasi di dunia maya dan harus mengetahui berbagai macam ancaman yang bisa terjadi.
Acaman dunia maya bisa dilihat dari berbagai hal seperti, peretasan, organiasi kriminal, mata-mata perusahaan atau sebuah negara, bahkan sampai kelompok teroris.
Hal yang biasa terjadi seperti penyurian data sensitif milik pribadi atau kolektif tertentu, yang kemudian disalah gunakan untuk kepentingan tertentu.
Adapun 5 jenis ancaman terhadap keamanan siber sebagai berikut:
1. Phishing
Phishing adalah salah satu serangan terhadap dunia maya yang cukup lama ada. Phishing biasanya dilakukan dengan menggunakan komunikasi palsu seperti email dan telepon untuk mengelabui penerimanya agar menjalankan atau membuka perintah yang mereka berikan.
2. Pembobolan kata sandi
Kata sandi yang sifatnya cukup penting ternyata bisa dibobol lho sahabat Sonora, jadi kalian harus lebih berhati-hati lagi ya dalam berselancar di dunia maya.
Serangan kata sandi bisa dilakukan dengan mengakses basis data kata sandi atau yang paling sederhana dengan menebak-nebak. Jadi selalu perhatikan kata sandi kalian ya sahabat Sonora.
3. Malware
Bagi sahabat Sonora yang belum tau, malware merupakan software berbahaya termasuk virs, worm, ransomeware, dan spyware.
Baca Juga: 8 Negara dengan Kasus Kebocoran Data Terbanyak, Indonesia Ketar Ketir
Biasanya malware diaktifkan ketika pengguna mengklik lampiran atau tautan dari sumber yang tidak jelas keamanannya. Jadi, kalian harus lebih berhati-hati lagi ya, jangan asal klik tautan-tautan yang gak jelas supaya data kalian tetap aman.
4. Man in the Middle (MITM)
MITM biasanya bisa dilakukan ketika pengguna internet sedang terkoneksi ke dalam jaringan WiFi publik yang rentan.
Kemudian peretas mengganggu lalu lintas internet dan mereka bisa menyaring atau bahkan sampai menyuri data.
Selain itu juga, peretas bisa memanfaatkan situasi ini dengan menyisipkan diri di antara para pengguna dan jaringan. Mereka kemudian dapat menggunakan malware untuk menginstal perangkat lunak dan menggunakan data secara ilegal.
5. Injeksi SQL
Injeksi Structured Query Language atau SQL adalah jenis serangan siber yang dilakukan dengan memasukan kode berbahaya ke dalam server yang menggunakan SQL. Ketika sudah terinfeksi, server akan merilis informasi yang bisa disalahgunakan oleh peretas.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.