Judul Buku: Rumah Kaca
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Tebal Buku: 646 halaman
Penerbit: Lentera Dipantera
Tahun Terbit: 2010
Sinopsis
Novel fiksi Rumah Kaca ini bercerita mengenai usaha kolonial untuk memukul aktivitas kaum pergerakan pada operasi pengarsipan yang rapi.
Arsip merupakan mata radar Hindia yang diletakkan di mana saja. Fungsinya untuk merekam seluruh kegiatan kaum pergerakan tersebut.
Dalam hal ini Pramoedya menyebut politik arsip dengan kegiatan perumahkacaan.
Kelebihan: Kelebihan novel ini adalah fakta-fakta disajikan dengan bagus.
Kekurangan: Alur waktu tidak jelas sehingga pembaca kesulitan untuk mengetahui latar ceritadi dalam novel tersebut.
Baca Juga: 3 Contoh Teks MC Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap dari Awal hingga Akhir Acara
4. Contoh Literasi Novel
Judul Buku: Koala Kumal
Penulis: Raditya Dika
Tebal Buku: 250 halaman
Penerbit: Gagas Media
Tahun Terbit: 2015
Sinopsis:
Novel remaja berjudul Koala Kumal ini bercerita mengenai pahit manisnya cinta yang dikemas dalam drama cinta komedi. Di dalam novel ini Raditya Dika menceritakan tentang patah hati.
Patah hati adalah sebuah proses menuju kedewasaan. Saat patah hati, janganlah Anda mudah putus asa untuk mengejar cinta.
Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan suatu impian itu membutuhkan suatu perjuangan. Jadi, apabila Anda sedang memperjuangkan cinta maka Anda harus mampu mempertahankan rasa nyaman satu sama lain.
Kelebihan: Menceritakan kisah cinta yang bagus untuk dibaca kalangan remaja. Gaya bahasa dan tata tulis yang digunakan bagus sehingga mudah untuk dimengerti.
Kekurangan: Kekurangan novel ini terletak pada tebal buku yang lebih tipis dibandingkan jenis novel lainnya.
Baca Juga: Ciri-ciri Bahasa Iklan, Lengkap dengan Tujuan dan Penjelasannya
5. Cerita Dongeng dan Amanatnya
Judul cerita: Bangau yang Angkuh
Isi cerita:
Tentang burung bangau yang tidak mau makan ikan kecil, sehingga ia menunggu hingga siang hari untuk mendapatkan ikan besar. Akan tetapi, ternyata hanya ada ikan kecil saja. Maka, ia terpaksa makan ikan kecil.
Amanat cerita:
Pesan moral dari cerita itu adalah agar anak-anak tidak bersikap angkuh atau sombong. Sikap angkuh dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: Ciri-ciri Bahasa Iklan, Lengkap dengan Tujuan dan Penjelasannya
Baca berita update lainnya di Sonora.id dari Google News