Obsesi Berlebih dengan Seseorang Bisa Jadi Obsessive Love Disorder!

7 Oktober 2022 18:40 WIB
Menyukai seseorang secara berlebihan bisa termasuk ke dalam obsessive love disorder.
Menyukai seseorang secara berlebihan bisa termasuk ke dalam obsessive love disorder. ( Pixabay/pixel2013)

Sonora.ID - Menyukai seseorang adalah hal wajar. Sebab, manusia memang diciptakan untuk memiliki rasa suka terhadap satu sama lain.

Namun, jika rasa suka itu berlebihan dan bisa melukai orang yang disuka, hal itu sudah termasuk sebagai obsessive love disorder.

Gangguan ini bisa memberikan rasa ketidaknyamanan pada orang yang disuka. Misalnya, seperti tokoh Anya dalam audio drama siniar Anyaman Jiwa bertajuk Kisah Anya & Adji: Pertemuan yang Mengesankan dikuntit oleh Boby, mantan rekan kerjanya.

Apa itu Obsessive Love Disorder?

Dilansir Healthline, Obsessive Love Disorder (OLD) merupakan kondisi ketika seseorang menjadi terobsesi dengan satu orang yang ia pikir mencintainya balik. Penderita gangguan ini merasa perlu melindungi orang yang ia cintai secara obsesif.

Baca Juga: Aiman dan Kisahnya dalam Memberikan Pendidikan Seksual pada Anak

Bahkan, jika menjalin hubungan asmara, mereka akan mengendalikan pasangannya seolah-olah mereka adalah miliknya seorang.

Gejala Penderita Obsessive Love Disorder

Meski tidak selalu, penderita obsessive love disorder biasanya memiliki gejala

  • Daya tarik yang kuat untuk satu orang;
  • Pikiran obsesif untuk memiliki orang tersebut;
  • Merasakan harus "melindungi" orang yang dicintai;
  • Posesif;
  • Cemburu yang ekstrem jika orang yang disukai berinteraksi dengan orang lain; hingga
  • Memiliki tingkat percaya diri yang rendah.

Dari gejala itu, para penderitanya pun bisa mengekspresikan dengan tindakan, seperti mengirim pesan atau menelepon secara berulang kali, memantau segala aktivitasnya, hingga membatasi kegiatannya.

Penyebab Obsessive Love Disorder

Ada beberapa penyebab mengapa seseorang bisa menderita gangguan obsessive love disorder. Pertama adalah masalah keterikatan emosional, seperti kurangnya empati atau obsesi dengan orang lain.

Gangguan ini terjadi ketika seseorang tidak mendapat perhatian selama masa pertumbuhan, baik dari orangtuanya atau orang di sekitar. Itu sebabnya, mereka cenderung stres jika harus bergaul dengan orang lain.

Baca Juga: 5 Kasus Pembunuhan Berencana di Indonesia yang Menggemparkan

Selain itu, OLD bisa juga disebabkan oleh gangguan kepribadian ambang (BPD). Seseorang yang menderita gangguan ini memiliki ketidakstabilan emosional, perasaan tidak berharga, rasa tidak aman, impulsif, dan hubungan sosial terganggu.

Orang yang menderita delusi atau halusinasi juga bisa membawa kepada perilaku OLD. Sebab, mereka percaya bahwa orang yang disukai sudah pasti akan membalas perasaannya. Padahal, hal ini hanya pemikiran yang berada di pikiran penderitanya.

Tak hanya itu, menurut penelitian pada 2005, kecemburuan delusi bisa diperparah akibat alkoholisme yang menderita pria.

Terakhir adalah erotomania. Gangguan ini merupakan gabungan antara gangguan cinta delusi dan obsesif. Dengan erotomania, penderitanya percaya bahwa seseorang yang terkenal atau status sosial yang lebih tinggi jatuh cinta kepadanya.

Hal ini dapat menyebabkan kasus pelecehan hingga kriminal terhadap orang lain, seperti muncul di rumah atau tempat kerja secara tiba-tiba. Menurut para psikiater, orang dengan erotomania sering terisolasi dan tidak memiliki banyak teman.

Dengarkan informasi seputar kesehatan mental lainnya hanya melalui siniar Anyaman Jiwa di Spotify. Di sana, ada banyak pula informasi dan kisah seputar kesehatan mental untuk menunjang kehidupan sosial, romansa, dan kariermu!

Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut https://spoti.fi/3CEnjc7.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm