Klaten-Sonora.ID - Masyarakat pasti tidak asing lagi dengan rica-rica. Rica rica merupakan makanan yang identik sebagai makanan khas Manado, Sulawesi Utara, tepatnya dari Minahasa dan dikenal karena bumbunya yang pedas.
Namun kini, olahan rica-rica juga sudah merambah tanah Jawa khususnya di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Pedasnya bumbu itu tak hanya dihasilkan dari olahan cabai semata namun juga dibuat dari campuran cabai, rawit, rempah, daun jeruk, daun pandan, dan air perasan jeruk nipis. Tidak hanya dengan daging ayam, namun olahan rica-rica ini menggunakan daging mentok.
Seperti yang disajikan di warung milik Sardiyana (55) berlokasi di Desa/Kecamatan Trucuk. Daging mentok yang dikenal alot namun gurih ini dapat diolah hingga empuk dengan cita rasa gurih, pedas dan tentunya ada rasa manis, selayaknya rasa makanan khas orang jawa yang membuatnya memiliki pelanggan.
Warung Rica-rica Gaplo ini diambil dari nama sapaan dari sang pemilik supaya lebih dikenali.
Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem Jadi Capres 2024, DPD Klaten Siap Dukung
Sardiyana mengatakan warung ini sudah buka sejak tahun 2016. Dirinya mengungkapkan jika semua olahan makanan yang disajikan di warungnya ini murni resep buatan sendiri.
“Saya cari sendiri resepnya. Kurang apa saya tambahi,” ungkapnya.
Sardiyana juga mengatakan jika dia baru berani membuka warung setelah menemukan resep yang pas.
Bahkan setelah membuka warung, dirinya juga mendapatkan saran bukan terkait rasa. Namun soal level kepedasan daging mentok olahannya.
“Saat pertama buka, konsumen bilang rica-rica mentok pedas banget. Dari saran konsumen akhirnya dibuat masakan yang tidak terlalu pedas. (Tapi) kalau ada yang minta pedas, kami buatkan,” terangnya.
Menurutnya dalam sehari dirinya bisa menghabiskan sepuluh ekor mentok, enam ayam, serta empat bebek.
“Daging mentok yang akan dimasak rica-rica sebelumnya bacem terlebih dahulu, kemudian ditambah bumbu lainnya. Untuk mendapatkan tekstur daging menjadi empuk butuh waktu memasaknya yang panjang, tapi semua tergantung umur mentok sendiri, namun rata-rata 2 jam,” jelas Sardiyana.
Tak hanya dari masyarakat Klaten saja namun pelanggannya juga berasal dari berbagai daerah se-Solo Raya. Menurutnya mentok olahannya memiliki tempat tersendiri di kalangan pecinta kuliner.
Bahkan beberapa tokoh Pemerintahan di Kabupaten Klaten juga pernah mampir untuk mencicipi daging mentok olahannya.
Baca Juga: Apel Kesiapsiagaan Bencana, Bupati Klaten Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrim
Diantaranya Bupati Klaten, Sri Mulyani dan Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, hingga mantan Bupati Klaten, Sunarno juga pernah mencicipi rica-rica mentok buatannya.
Menurut Hakim (40) salah satu warga Kecamatan Klaten Utara, mengatakan cita rasa rica-rica mentok warung Goplo ini nagih.
"Saya setiap kesini yang dipesan cuma satu menu saja, rica-rica mentok saja. Kalau yang lain enggak begitu tertarik, karena saya sudah cocok dengan rasanya," ungkapnya.
“Olahan daging mentok disini enak, empuk, gurih dan hangat di tenggorokan, bahkan bau (amis) daging mentoknya enggak terasa lagi, karena kalah sama aroma bumbu yang kuat," imbuhnya.
Sebagai pelanggan tetap, dirinya mengaku jika dalam satu bulan bisa beberapa kali datang hanya untuk makan olahan mentok tersebut.
Hanya dengan Rp 30 ribu kalian bisa mendapatkan satu porsi nasi putih, rica-rica, dan es teh.
Selain rica-rica mentok, warung Gaplo juga menyajikan hidangan lainnya. Di antaranya burung dara, ayam kampung goreng, bebek goreng, belut penyet, sop ayam kampung, hingga nasi goreng.
Meskipun lokasinya berada di tengah pemukiman padat tepatnya di Dukuh Srebeg Gede, Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Kalian bisa menggunakan aplikasi google map dengan kata kunci “Omah Waroeng Mas Goplow”.
Jadi untuk pembaca yang tertarik mencicipi rica-rica mentok buatan Sardiyana bisa langsung mengunjungi warung makan tersebut buka dari hari Senin hingga Sabtu yang mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.