Solo-Sonora.ID Kini Kota Solo mengalami inflasi yang mencapai 1,30 persen pada bulan September 2022.
Menurut Informasi, faktor paling besar yang mempengaruhi inflasi tersebut yakni kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo,Totok Tavirijanto mengatakan jika kenaikan inflasi ini berlangsung selama berbulan-bulan, hal ini dikhawatirkan dapat meningkatkan angka kemiskinan.
“Kalau hanya satu bulan tidak berpengaruh. Kalau berbulan-bulan bisa peningkatan kemiskinan,” ungkapnya, Kamis (6/10/2022).
Sementara itu, kini pemerintah berusaha mengendalikan inflasi dengan berbagai kebijakan seperti adakan bantuan sosial.
Baca Juga: Solo Gelar Konser Musik Di Akhir Oktober 2022, Simak Jadwalnya
“Dengan adanya kenaikan BBM pemerintah juga melakukan pengendalian dengan bantuan sosial. Misal BLT (Bantuan Langsung Tunai) BBM, BSU (Bantuan Subsidi Upah) Ketenagakerjaan, subsidi transportasi, dan sebagainya,” jelasnya.
Dirinya berharap dengan adanya berbagai program bantuan, masyarakat dapat meningkat daya belinya.
Namun, Sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti angka kemiskinan tahun 2022.Sebab, perhitungan angka kemiskinan dihitung tiap bulan Maret.
Sedangkan data dikeluarkan oleh BPS Pusat tiap akhir tahun. Pada tahun 2021 angka kemiskinan di Kota Solo meningkat cukup drastis karena pandemi Covid-19.
“Maret 2021 dengan adanya pandemi terjadi peningkatan angka kemiskinan dari 9,03 menjadi 9,40,”tambahnya .
Totok mengungkapkan inflasi bisa terus ditekan, agar tidak berdampak pada angka kemiskinan yang terus bertambah.
“Kita berharap tidak terjadi dengan durasi yang panjang,” ujarnya.
Inflasi Solo Kedua Tertinggi Setelah Kudus untuk Jawa Tengah
Sementara itu, Kota Solo menempati posisi kedua angka inflasi di Jawa Tengah pada September 2022 ini.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Kota Surakarta Totok Tavirijanto mengatakan jika angka inflasi Kota Surakarta tertinggi kedua setelah Kudus di Jawa Tengah pada September 2022.
Baca Juga: Ditinggal Berobat Ke Solo, Rumah Seorang Ibu Asal Klaten Digasak Maling
"Untuk Jawa Tengah ada di Kudus 1,65 persen, Solo kedua tertinggi di Jawa Tengah, 1,30 persen," jelasnya, Selasa (4/10/2022).
Dirinya mengungkapkan Angka tersebut dipengaruhi kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak).
Hal tersebut, juga mempengaruhi harga bahan pokok di pasar yang secara otomatis mengalami peningkatan, karena kegiatan distribusi dilakukan dengan angkutan yang membutuhkan BBM.
" kenaikan BBM itu sendiri dampak berikutnya sektor angkutan mengalami inflasi. Angkutan ini merupakan nadi distribusi sehingga berakibat barang yang diperjualbelikan," tambahnya.
Meskipun demikian, angka inflasi bulan ini bukan yang tertinggi selama tahun 2022.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.