Sonora.ID - Culture shock dan culture lag merupakan bagian dari ilmu pelajaran Sosiologi, yang disebutkan sebagai permasalahan manusia sebagai makhluk sosial.
Kedua istilah tersebut memiliki pengertian berbeda meski sama-sama menyangkut peristiwa ketertinggalan budaya.
Culture Shock menggambarkan perasaan negatif yang dimiliki seseorang ketika menyesuaikan diri dengan budaya baru.
Seperti contohnya ketika berada di sebuah lingkungan baru, baik itu pindah rumah, sekolah, kampus, atau bahkan negara baru.
Biasanya, mereka yang mengalami culture shock akan merasa cemas, bingung, dan gelisah di tempat penuh budaya baru yang belum dikenal sebelumnya.
Baca Juga: 5 Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli: Materi Sosiologi Kelas 10 SMA
Jika dibiarkan terus menerus, cultural shock berdampak negatif sehingga mengganggu kesehatan mental. Individu atau kelompok perlu menyesuaikan diri pada budaya lain hingga menciptakan ketenangan.
Sebaliknya, cultural lag mengacu pada gagasan bahwa masyarakat membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi atau sosial.
Skenario ini tidak memberikan indikasi perubahan masyarakat, hanya efek budaya baru pada satu imigran.
Budaya tandingan menggambarkan cara berpikir atau bertindak yang memberontak atau kontradiktif.
Cultural lag dalam bahasa Indonesia disebut kesenjangan budaya. Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang Demokratis, cultural lag adalah salah satu unsur kebudayaan lain yang sudah berubah.
Baca Juga: Ciri Ciri, Fungsi, dan Contoh Nilai Sosial: Materi Sosiologi Kelas 10 SMA
Cultural lag disebut juga ketimpangan salah satu unsur kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan unsur kebudayaan lain yang sudah berubah.
Faktor Penyebab Cultural Lag
Dalam sosiologi, berikut adala faktor penyebab terjadinya culture lag
Kurangnya perhatian dalam sektor yang harus menyesuaikan perkembangan sosial Adanya hambatan terhadap perkembangan secara umum Kurangnya kontak dengan budaya material masyarakat lain Heterogenitas masyarakat dalam suatu wilayah
Beberapa daerah tertinggal mendapatkan alat elektronik dan listrik. Namun, orang-orang belum bisa menguasai teknologi. Mereka akhirnya meniru dan menggunakan seperlunya.
Baca berita update lainnya dari Sonora ID di Google News.