Levi Strauss sendiri merupakan seorang pedagang barang yang juga kelahiran Bavaria yang datang ke San Fransisco di tahun 1853, serta membuka cabang dari Pantai Barat untuk bisnis grosir barang kering milik saudaranya di New York.
Dan dalam kurun waktu 20 tahun, Strauss membangun bisnisnya hingga sukses yang membuat namanya menjadi salah satu pengusaha yang dihormati. Sedangkan, Jacob W. Davis sendiri merupakan seorang penjahit yang sebelumnya juga telah menjadi salah satu pelanggan Levi.
Baca Juga: Penutupan SBF 2022, Karya Batik Dari Berbagai SMK Tata Busana Turut Ditampilkan
Pada awalnya, jeans dianggap menjadi desain yang cocok untuk para penambang, serta koboi karena paku tembaga yang ada pada bagian kantongnya. Di mana, fitur ini memperkuat kantong celana tersebut juga, yang biasanya mudah robek ketika dikenakan saat bekerja.
Awalnya, Strauss dan Davis hanya membuat jeans dalam dua jenis kain, yaitu brown duck dan blue denim. Namun variasi denim untuk saat ini sendiri, akhirnya lebih diminati setelah kehadiran model 501 pada tahun 1890.
Selama satu dekade ini, terdapat sejumlah perbaikan pada desain celana jeans, seperti loop sabuk pada tahun 1922, serta resleting dengan berbagai gaya di tahun 1954.
Levi Strauss juga melakukan tambahan jahitan oranye lengkung ganda agar lebih menguatkan celana ini dan sekaligus menjadi identitas produknya. Hak Paten yang dimiliki kedua pengusaha ini pun kemudian berakhir pada tahun 1890 sehingga banyak produsen lain yang juga bebas dalam pembuatan jeans ini.
Di mana, banyak juga bermunculan berbagai merek celana jeans lainnya, seperti Wrangler dan Lee Union-Alls yang juga menjadi celana jeans favorit dari para tentara di Perang Dunia I.
Perkembangan Jeans