Sonora.ID - Pada tahun 1.800-an, celana jeans hanya dikenakan oleh para koboi ataupun pekerja kasar, sebelum akhirnya bisa menjadi seperti sekarang ini. Celana jeans pun sekarang menjadi salah satu pakaian favorit semua kalangan, bahkan digunakan oleh para sosialita, artis dan juga pejabat.
Perpaduannya pun saat ini tidak hanya sekedar dengan kaos yang nyaman, tapi juga kerap kali dikenakan bersama kemeja, blus, serta atasan dari beragam bahan.
Awal Mula Denim
Dilansir dari History Of Jeans, jeans sendiri terbuat dari bahan yang bernama denim. Kata "denim" sendiri berasal dari nama kain yang biasa disebut sebagai "Serge de Nimes" yang tepatnya berasal dari nama wilayah di Perancis, yaitu Nimes.
Saat itu, para penenun Nimes mencoba memproduksi kain corduroy yang terkenal dari kota Genoa, Italia. Namun, hal yang mereka lakukan tidak berhasil. Kerap kali melakukan percobaan dan kerap kali gagal, akhirnya para penenun ini mengembangkan kain lain yang sekarang dikenal sebagai denim.
Baca Juga: Memukau! CL Eks 2NE1 Tampil Seksi dengan Gaun Denim di Met Gala 2021
Kain yang tahan lama ini pun menjadi bahan dari cikal bakal Levi Strauss beserta rekannya Jacob W. Davis dalam membuat celana jeans pertama di dunia. Jika kamu bertanya, mengapa warna denim itu biru? Pasalnya, hal ini terjadi karena Indigo yang menjadi warna khas ini dipakai dalam pewarnaan denim. Akhirnya, ciri khas pewarna ini pun menjadi warna biru yang khas dan organik.
Sejarah Celana Jeans
Kata 'jean' pertama kali muncul pada tahun 1.800-an yang merujuk ke kain katun twill yang sering digunakan pada celana panjang. Kemudian, kain ini juga dipakai sebagai bahan dari jeans biru yang dikenal sebagai denim.
Suatu hari, Levi Strauss, pebisnis dari San Fransisco beserta Jacob W. Davis, penjahit yang berasal dari Nevada, mendapatkan paten dalam pembuatan celana kerja pria yang juga diperkuat dengan paku keling pada pertama kalinya.
Levi Strauss sendiri merupakan seorang pedagang barang yang juga kelahiran Bavaria yang datang ke San Fransisco di tahun 1853, serta membuka cabang dari Pantai Barat untuk bisnis grosir barang kering milik saudaranya di New York.
Dan dalam kurun waktu 20 tahun, Strauss membangun bisnisnya hingga sukses yang membuat namanya menjadi salah satu pengusaha yang dihormati. Sedangkan, Jacob W. Davis sendiri merupakan seorang penjahit yang sebelumnya juga telah menjadi salah satu pelanggan Levi.
Baca Juga: Penutupan SBF 2022, Karya Batik Dari Berbagai SMK Tata Busana Turut Ditampilkan
Pada awalnya, jeans dianggap menjadi desain yang cocok untuk para penambang, serta koboi karena paku tembaga yang ada pada bagian kantongnya. Di mana, fitur ini memperkuat kantong celana tersebut juga, yang biasanya mudah robek ketika dikenakan saat bekerja.
Awalnya, Strauss dan Davis hanya membuat jeans dalam dua jenis kain, yaitu brown duck dan blue denim. Namun variasi denim untuk saat ini sendiri, akhirnya lebih diminati setelah kehadiran model 501 pada tahun 1890.
Selama satu dekade ini, terdapat sejumlah perbaikan pada desain celana jeans, seperti loop sabuk pada tahun 1922, serta resleting dengan berbagai gaya di tahun 1954.
Levi Strauss juga melakukan tambahan jahitan oranye lengkung ganda agar lebih menguatkan celana ini dan sekaligus menjadi identitas produknya. Hak Paten yang dimiliki kedua pengusaha ini pun kemudian berakhir pada tahun 1890 sehingga banyak produsen lain yang juga bebas dalam pembuatan jeans ini.
Di mana, banyak juga bermunculan berbagai merek celana jeans lainnya, seperti Wrangler dan Lee Union-Alls yang juga menjadi celana jeans favorit dari para tentara di Perang Dunia I.
Perkembangan Jeans
Berdasarkan history.com, dituliskan pula, bahwa Strauss membawa David ke San Fransisco untuk mengawasi fasilitas dari manufaktur pertama mereka. Di mana, pada waktu itu jeans no. 501 mereka yang terkenal juga sudah mulai populer hingga tahun 1890 yang laris manis sehingga perusahaan ini juga berkembang pesat.
Kali ini pun, denim buatan Levi menjadi celana kerja pria terlaris di Amerika Serikat. Dan sampai saat ini pun celana jeans biru ini juga masih sering dikenakan, serta digemari oleh lintas generasi.
Baca Juga: Hari Ketiga, SBF Hadirkan Karya Desainer Dari Belanda
Daya Tarik yang tercipta dari Hollywood
Namun, terlepas dari kekuatan tekstilnya, popularitas dari celana jeans meningkat ketika para aktor dan aktris Hollywood mulai mengenakannya.
Layaknya, John Wayne dan Gary Cooper, aktor yang sering memerankan koboi di filmnya, ternyata juga sering mengenakan jeans pada akhir pekan mereka sehingga daya tarik jeans pun juga mulai tercipta dari kedua aktor Hollywood ini yang juga menambahkan unsur glamor.
Sedangkan, dari pihak aktris Hollywood ada Ginger Rogers dan Carole Lombard yang kerap kali menjadikan celana jeans sebagai pakaian yang cocok dipakai juga oleh wanita.
Selain itu, majalah mode terkenal, Vogue juga menyebut bahwa jeans adalah sebuah "Western chic" yang membuatnya juga langsung diterima oleh dunia fashion saat itu.
Di tahun 1950-an, celana jeans sendiri memiliki ciri identik akan pemuda pemberontak, serta anti kemapanan karena seringnya dikenakan oleh Marlon Brando dan James Dean.
Di mana, pakaian ini juga kental memiliki daya tarik yang terkesan maskulin dengan aura yang kuat sehingga juga sering dikenakan oleh bintang rock'n'roll.
Pada akhirnya di tahun 1990-an, rumah mode, seperti Versace, Dolce & Gabbana, serta Dior akhirnya juga tak ragu lagi untuk melakukan merilis celana jeans karena banyaknya pengaruh dari Hollywood.
Baca Juga: Solo Batik Fashion Ke 14 Tampilkan Pertunjukkan Peragaan Busana
Dan hingga saat ini, hampir semua label mewah, serta desainer mode kelas atas juga sudah merilis produk jeans-nya masing-masing dengan harga, gaya, dan warna yang bervariasi.
Pakaian satu ini pun juga kaya akan makna dan juga disukai oleh semua kalangan, tanpa terkecuali. Pasalnya, celana yang satu ini bisa memberi sebuah kesan yang ekspresif, kesopanan, kesederhanaan, dan maskulin.