Sonora.ID - Materi Bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai struktur teks editorial lengkap dengan contohnya. Berikut ulasan selengkapnya.
Dalam buku Model-model Pembelajaran Bahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi (2021) karya Dina Fitria Handayani, teks editorial adalah teks dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan sikap redaksi mengenai beberapa masalah yang terjadi.
Teks editorial sering juga disebut teks opini yang menjadi media atau wadah untuk mengemukakan pendapat atau menyampaikan pemikiran.
Teks editorial sering ditemui dalam surat kabar, majalah hingga media online.
Lantas bagaimana ciri dan struktur teks editorial yang baik dan benar? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Struktur Teks Ulasan yang Benar Beserta Contohnya Teksnya yang Lengkap
Ciri Teks Editorial
Ada beberapa ciri yang bisa membantu mengenali teks editorial, yaitu:
1. Tema yang Aktual dan Faktual
Sebuah teks editorial biasanya dicirikan dengan tema yang aktual dan faktual.
Teks ini biasanya disusun sebagai bentuk respon atas sebuah isu atau masalah yang tengah diperbincangkan oleh masyarakat.
Sebuah tema bisa dikatakan aktual dan faktual apabila diangkat dari isu atau masalah yang hangat di tengah masyarakat.
Selain itu, tema tersebut harus memuat informasi yang sesuai dengan fakta yang terjadi di masyarakat.
2. Sistematis dan Logis
Ciri teks editorial selanjutnya yaitu sistematis dan logis.
Hal ini diperlukan agar memudahkan pembaca memahami maksud dan tujuan teks editorial.
Tulisan bisa dikatakan sistematis apabila memiliki hubungan yang sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks editorial.
Selain itu, sebuah teks editorial pada dasarnya harus logis atau masuk akal. Maksud logis sendiri bisa dipahami sebagai bentuk informasi yang tidak imajinatif.
3. Argumentatif
Ciri terakhir yang harus ada dalam sebuah teks editorial yaitu argumentatif.
Sebuah teks editorial haruslah memuat pendapat atau pernyataan yang didasarkan dari sudut pandang yang telah diputuskan redaksi dari sebuah media massa.
Struktur Teks Editorial
Sebuah teks editorial terdiri dari tiga bagian yang tak boleh dilewatkan begitu saja.
Berikut ini adalah tiga bagian dari struktur teks editorial atau tajuk rencana seperti dikutip dari Gramedia:
1. Pernyataan pendapat (tesis)
Di bagian awal teks editorial, harus ada udut pandang dari penulis terhadap suatu isu atau masalah yang sedang hangat di masyarakat.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengenalan awal tentang suatu topik yang diangkat.
Bagian ini bisa dikatakan memiliki bentuk pernyataan atau teori sehingga akan diperkuat oleh bagian selanjutnya, yakni argumentasi.
2. Argumentasi
Di bagian selanjutnya dari struktur teks editorial adalah argumentasi.
Pada bagian ini, penulis atau redaksi mulai memasukkan opini atau pendapat terkait isu yang diangkat.
Agar lebih kuat, sebuah argumen harus dilandasi dengan alasan dan bukti yang jelas.
Bukti-bukti ini bisa berupa pernyataan umum, data hasil penelitian, pernyataan para ahli, hingga fakta-fakta yang dapat dipercaya.
3. Penegasan Ulang Pendapat /Reiteration
Di bagian akhir dari struktur teks editorial adalah penegasan ulang pendapat atau reiteration.
Penegasan ini dilakukan untuk menguatkan argumentasi yang sudah disampaikan di bagian sebelumnya.
Baca Juga: 7 Contoh Teks Deskripsi Singkat beserta Strukturnya, Lengkap!
Contoh dan Penjelasan Struktur Teks Editorialnya
1. Contoh Teks Editorial tentang Gaya Hidup Sehat
Pernyataan Pendapat (Tesis)
Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk setiap orang. Oleh karenanya diperlukan gaya hidup yang baik agar kesehatan tetap terjaga sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Saat ini penanganan terhadap penyakit menular pun belum sepenuhnya berhasil.
Selain itu, penyakit yang tidak menular juga memiliki persoalan yang sama. Beberapa orang yang terkena penyakit tidak menular bahkan mengalami peningkatan dan penyakit tersebut dapat menjadi pembunuh nomor satu. Beberapa penyakit tersebut diantaranya kanker, jantung, diabetes, hipertensi dan stroke.
Argumentasi
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, penyebaran penyakit yang terjadi hampir merata. Hal itu menjadi pertanda bahwa kesehatan dan penyakit yang ada di masyarakat telah bergeser. Gaya hidup yang baik dan menjaga pola makan menjadi hal yang penting agar kandungan gizi yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki masalah pada penyakit ganda. Namun, seharusnya hal itu membuat kita belajar dari negara lain terkait penanganan terhadap penyakit tidak menular. Salah satu prinsip yang diperlukan untuk menangani penyakit adalah dengan mencegah daripada mengobati. Langkah itu juga dapat didukung dengan kebijakan pemerintah untuk mewajibkan adanya label informasi kandungan gizi pada makanan ataupun minuman.
Penegasan Ulang Pendapat
Pencegahan penyakit tentunya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mengobati suatu penyakit. Sehingga, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup sehat. Program yang dilaksanakan juga harus memperoleh dukungan dari lembaga terkait.
2. Membuka Data Penerima Bantuan Sosial
Pernyataan Pendapat (Tesis)
Seorang anggota DPRD Kabupaten Wonogiri mengusulkan data penerima bantuan sosial dibuka kepada publik sebelum bantuan sosial disalurkan. Pembukaan data bisa dilakukan secara online atau ditempelkan di halal desa atau kantor kelurahan. kalau perlu hingga di rukun tetangga. Usulan ini menarik karena selama ini data penerima bantuan sosial yang berisi data warga miskin yang memenuhi kriteria layak menerima bantuan sosial tidak pernah dipublikasikan untuk diuji oleh publik. Pembukaan data jelas berefek baik: transparansi dan akuntabilitas data akan lebih terjamin.
Argumentasi
Data yang terbuka akan membuat masyarakat mudah berpartisipasi mengoreksi data yang salah misalnya ada warga miskin tak masuk data dan malah ada warga mampu yang masuk data Sebenarnya proses pendataan warga miskin yang layak menerima bantuan sosial dalam kapasitas individu atau keluarga, pasti dimulai dari bawah
Usulan pasti berawal dari akar rumput yang naik ke pemerintah desa/ kelurahan, pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten/kota, hingga ke tingkat pusat di bawah kementerian terkait atau lembaga negara terkait. Faktanya proses yang bertingkat ini selalu saja memunculkan data-data yang invalid sehingga bantuan sosial salah sasaran
Kementerian Sosial telah menyediakan sistem pencarian data penerima bantuan sosial tunal, yaitu di laman cekbanses. siks.kemensos.go.id. Untuk melihat status peserta masyarakat harus memiliki nomor induk kependudukan dan nomor kartu keluarga
Penegasan Ulang Pendapat
Pengecekan hias dilakukan dengan memilih identitas kepesertaan yang diinginkan, mamasukkan nomor kepesertaan dari identitas yang dipilih dan seterusnya. Persoalannya ketika analisis data yang muncul menunjukkan anomall misalnya ada warga punya Kartu Keluarga Sejahtera tapi tak masuk database. penduduk tidak miskin malah masuk data penerima bantuan sosial, dan penduduk yang benar-benart miskin malah tidak masuk dalam database tidak ada sistem yang real time untuk mengorelal. Publikasi data sejak di tingkat bawah bisa mencegah kesalahan demikian ini
Solo Pos SENIN KLIWON, JUNE 2020
Contoh lainnya juga dapat disimak di artikel berikut:
Baca Juga: 11 Contoh Teks Editorial Singkat beserta Strukturnya, Lengkap!
Demikian ulasan soal struktur teks editorial lengkap dengan ciri-cirinya. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News