Demi Kesehatan Mental, Perlukah Kita Detoks Media Sosial?

10 Oktober 2022 15:05 WIB
Ilustrasi sosial media
Ilustrasi sosial media ( ist)

Sonora.ID - Selain mengatur tingkat stres, kesehatan mental yang baik juga ditentukan oleh cara kita menggunakan media sosial (Medsos).

Medsos yang awalnya berfungsi untuk memudahkan orang-orang berjejaring untuk berkomunikasi, kini bisa dikatakan medsos menjajah diri kita.

Hal tersebut menyebabkan orang-orang merasa stres bahkan mengalami depresi karena pengaruh dan tuntutan dari media sosial.

Karena alasan itulah keputusan untuk mengambil rehat dari dunia maya penting dilakukan supaya kesehatan mental selalu terjaga.

Namun, pada batas mana aktivitas media sosial kita sudah dikatakan tidak sehat dan kita perlu melakukan detoks?

Psikoterapis utama di The Dawn Wellness Center dan Rehabilitasi di Chiang Mai, Thailand, Alan Wood menjelaskannya.

Tempat ia bekerja menawarkan sebuah program untuk mengobati siapa pun yang berjuang melawan kecanduan, termasuk kecanduan internet.

Baca Juga: 20 Kata-kata atau Kutipan Inspiratif tentang Kesehatan Mental dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Menurutnya, banyak orang mungkin menggunakan media sosial seperti obat dopamin yang bisa memperbaiki suasana hati.

Seperti kebiasaan tidak sehat lainnya, kita seharusnya bisa mengenali apakah aktivitas yang kita lakukan bermasalah.

Wood menyarankan Anda untuk mengevaluasi diri, apakah kebiasaan akses media sosial yang dolakukan tidak lagi positif atau menyenangkan, dan apakah Anda merasa kehidupan menjadi tidak seimbang, obsesif-kompulsif dan area hidup lainnya terganggu?

Kita bisa melakukan evaluasi ini dengan menulis jurnal sehingga semua terlihat jelas apakah berdampak baik atau buruk.

Jika diketahui media sosial memengaruhi hubungan, tidur, kesehatan, kehidupan profesional, atau keuangan, misalnya, maka media sosial mungkin sudah menjadi kebiasaan yang tidak sehat bagi Anda.

Perlu dibatasi

Psikolog klinis dari Dimensions Center di distrik Central Hong Kong, Dr Joyce Chao Puihan, mengingatkan pentingnya melakukan pembatasan waktu akses media sosial.

Menurutnya, setiap orang memiliki batasan sehatnya masing-masing.

"Apakah satu atau dua jam sehari sudah cukup? Setiap orang harus memutuskan apa yang cocok atau sehat untuk mereka," ungkapnya.

Baca Juga: Selamat Hari Kesehatan Mental Sedunia! Ini 8 Cara Menjaga Kesehatan Mental

Chao juga menyarankan kliennya untuk menyadari apa yang mereka lihat di media sosial.

Ia mencontohkan fitur "filter" atau saringan di email, yang idealnya juga dimiliki setiap orang ketika mengakses media sosial.

Sebab, setiap orang memiliki banyak aplikasi di ponselnya dan mereka bisa saja kewalahan dengan banjir informasi dari aplikasi-aplikasi tersebut.

Lalu, bagaimana mengetahui bahwa perilaku bermedia sosial kita sudah berlebihan? Tanda umum lainnya adalah jika orang-orang di sekitar kita sudah mengeluh tentang kebiasaan tersebut.

"Orang-orang menggunakan media sosial karena berbagai alasan. Beberapa untuk bersosialisasi, beberapa untuk melarikan diri. Jika Anda menggunakan aplikasi untuk menghindari aktivitas bermakna (lainnya), tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda melakukannya," kata Chao.

Mengatur ulang hubungan dengan aplikasi sosial dapat membantu menghadapi apa pun yang selama ini Anda hindari.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membatasi waku akses media sosial yang dianggap sudah berlebih.

Misalnya, selama rapat atau pertemuan sosial, jangan terlalu sering melihat ponsel.

Lakukan secara perlahan hingga nantinya dapat sepenuhnya meninggalkan ponsel saat berinteraksi dengan orang lain.

Baik Chao maupun Wood, keduanya sepakat tentang pentingnya detoksifikasi media sosial.

Baca Juga: 12 Cara Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?

Mengambil waktu rehat alias detoks media sosial memungkinkan kesehatan mental untuk memulihkan dirinya.

Namun, tidak perlu melakukan cara ekstrem seperti menghapus aplikasi atau akun media sosial demi menjaga kesehatan mental.

Pasalnya berhenti total dari media sosial untuk jangka waktu tertentu tidak selalu menjadi solusi yang terbaik.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm