"Target pembentukannya lebih cepat lebih baik. Mudah-mudahan dari rakor ini ada sepemahaman dan niat yang sama, warga, pemkot, stakeholder, bisa bikin role model dulu. Bisa dibikin kecamatan di tingkat dulu karena SDMnya cukup banyak, potensi konsolidasi stakeholder kebencanaannya lebih siap," kata Yana.
Ia sendiri berharap, dengan cukup banyaknya titik titik kampung siaga bencana, akan menjadi lebih mudah penanggulanggannya jika terjadi bencana di satu wilayah.
"Tidak hanya dari pemkot tapi warga juga semakin paham bagaimana menanggulangi bencana terutama pasca bencananya," katanya.
Yana juga mengatakan Pemkot Bandung telah menyiapkan anggaran bagi penanggulangan bencana di Kota Bandung.
"Tentunya kita siapkan anggaran, itu kan tersebar di setiap dinas. Yang pasti pemerintah ini tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, butuh partisipasi masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Anggaran Penerangan Jalan Umum Kota Bandung Dinaikan
Ditemui usai rakor, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar mengaku akan berperan aktif dalam penanggulangan bencana, terutama terkait pemenuhan sandang dan papan.
Menurutnya, pemetaan terhadap potensi bencana di Kota Bandung sangat penting, untuk itu, pencanangan kampung siaga bencana harus segera diimplementasikan.
Ia mengungkapkan pihaknya saat ini tengah menginventarisir potensi bencana di setiap wilayah di Kota Bandung.
Di lain sisi, Sekretaris Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Iwan Rusmawan mengatakan, titik-titik banjir yang diwaspadai daerah Bandung timur.
Sedangkan titik-titik kebakaran ada di daerah padat penduduk, untuk lonsor ada di daerah Bandung Utara.
Untuk itu pihaknya sudah menyiapkan personil untuk bersiaga apabila terjadi bencana.