Secara umum cerita fabel memiliki struktur sebagai berikut.
1. Orientasi
Bagian permulaan dari cerita fabel. Bagian orientasi berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, tema, dan hal lainnya.
Fungsi bagian orientasi ini adalah memberi gambaran umum isi fabel kepada pembaca.
2. Komplikasi
Komplikasi adalah bagian klimaks sebuah cerita.
Pengarang akan menyajikan masalah utama yang akan dihadapi para tokoh di dalamnya. Sebagai contoh, pertengkaran atau permusuhan antarbinatang.
Komplikasi ini juga disebut sebagai bagian inti cerita, berisi urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab akibat.
3. Resolusi
Resolusi merupakan kelanjutan dari bagian komplikasi, yakni pemecahan masalah.
Pada bagian resolusi juga memuat solusi yang ditemukan tokoh untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.
4. Koda
Koda adalah bagian terakhir teks fabel.
Biasanya struktur teks fabel ini memuat simpulan atau akhir cerita. Terkadang koda juga memuat pendapat tokoh tentang permasalahan yang dihadapinya.
Gajah yang Baik Hati
Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan sambil terus berjalan mencari air.
Di tengah perjalanan dia melihat kolam air yang sangat jernih.
Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Akan tetapi, tindakan Kancil ini sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ke atas.
Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat, tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. Ia pun berteriak meminta tolong.
Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. ‘’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’
"Aku … Si Kancil, sahabatmu.’’
Kancil terdiam sesaat, mencari akal agar Gajah mau menolongnya, “Tolong aku mengangkat ikan ini.’’
“Yang benar kau mendapat ikan?’’
“Benar … benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’
Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti.
“Kau mau memanfaatkanku ya, Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu?’’ tanya Gajah.
Kancil hanya terdiam, “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Ia mulai putus asa.
Semakin lama berada di tempat itu, Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya.
“Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini,” ucapnya.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba Gajah muncul kembali.. Kancil meminta tolong kembali.
“Tolong aku, aku berjanji tidak akan jail lagi.”
“Janji?” Gajah menekankan.
“Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan, akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan merugikan binatang lain?’’
“Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas.
“Terima kasih, Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini” ujar kancil saat sudah sampai di atas.
Sejak itu, Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada binatang lain.
Dari kisah ini kita dapat menyimpulkan bahwa memang kita harus berhati-hati ketika akan bertindak.
Baca Juga: 11 Contoh Cerita Fabel Singkat, Berisi Pesan Moral untuk Anak
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.