Pekanbaru, Sonora.ID - Dalam upaya penanganan sampah PHR mendorong upaya pengelolaan sampah guna mendorong target pemerintah indonesia bersih 2025.
“Dalam upaya penanganan sampah pemerintah memiliki target pengurangan sampah 30 persen, penanganan 70 persen sehingga 100 persen sampah terkelola, sehingga sampah tidak ada yang di buang ke lingkungan secara ilegal,” Ucap Dewan Komisaris PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Rosa Vivien Ratnawati.
“Untuk satu tahun indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah di 2021, sekitar 15 persen sampah plastik, 12 persen sampah kertas,” ujarnya
Namun baru 7 persen sampah plastik yang didaur ulang dan yang lain masih terbuang, sehingga untuk pemenuhan kebutuhan industri masih harus di impor karena penanganan sampah yang ada belum terlalu baik.
Kemudia, kata Vivien, bank sampah al mubarok memberikan kontribusi yang luar biasa kepada kota pekanbaru terkait pengelolaan sampah.
Baca Juga: OJK Gelar Bulan Inklusi Keuangan Riau Expo Tahun 2022
“Bank sampah al mubarok ini sudah membantu untuk pengurangan sampah sehingga sampah tidak perlu di buang ke TPA, sampah organik di kelola dan sampah anorganik juga di kelola” kata Vivien.
Ia juga menambahkan bank sampah al mubarok ini akan di koneksikan dengan Asosiai Bank Sampah Indonesia, untuk pembelian sampah terpilah seperti botol PET yang ada di bank sampah al mubarok.
Kemudian dalam menangani permasalahan terkait sampah PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memberikan bantuan berupa CSR kepada binaan bank sampah salah satunya Bank Sampah Ibnu Al Mubarok.
“Dalam pemberian CSR ini memastikan yang kita bantu ini bisa mandiri, kita tidak mau hanya memberikan saja, tapi kita memberikan kailnya saja seperti pelatihan sehingga mereka bisa mandiri dan yang paling penting adanya multiplayer efek kepada masyarakat sekitar,” ujar Vice President Corporate Affairs PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), selasa (4/10).
Ia menambahkan produk yang dihasilkan dari pengelolaan sampah harus dipasarkan dengan langkah memberikan pelatihan kepada pengelola bank sampah dan juga masyarakat sekitar.
Ketua yayasan pondok pesantren ibnu al mubarok Riniwiningsih mengatakan Pondok pesantren Ibnu almubarok memiliki banyak produk yang dihasilkan dari sampah salah satunya pupuk lindi yang terbuat dari sampah rumah tangga seperti sisa makanan.
Baca Juga: Masyarakat Dapat Surat Teguran, DJP Riau: Tanda Kepedulian Kepada Wajib Pajak
“Pupuk lindi ini sudah kita uji lab bahwa ini berguna untuk kesuburan tanah tanpa perlu adanya pupuk kimia,” tegasnya.
Kemudia, kata Rini, saat ini Bank sampah ibnu al mubarok mengalami Krisis sampah dalam pemenuhan bahan produksi daur ulang sampah.
“Kami sekarang di pondok pesantren sudah krisis sampah makanya kami ada bekerja sama dengan beberapa sekolah dan kampus, sampahnya kita ambil, jadi mereka mengumpulkan di satu tempat dan di pilah dan di timbang, dan hasilnya bisa ditabung,” terang Rini.
Ia juga menambahkan lingkungan masyarakat bisa hingga nol sampah, dengan adanya kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Pihaknya juga siap untuk memberikan edukasi yang telah di terapkan di pondok pesantren ibnu al mubarok.