Sonora.ID - Baby blues memang menjadi salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh sebagian besar ibu usai melahirkan.
Sebanyak 4 dari 5 ibu yang baru saja melahirkan mengalami baby blues. Angka tersebut setara dengan sebanyak 80 persen ibu mengalami kondisi ini.
Kondisi ini umumnya muncul pada hari ke-2 atau ke-3 setelah melahirkan.
Dari kebanyakan kasus kondisi ini normalnya akan hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia 10 hingga 14 hari.
Baca Juga: 25 Ciri-Ciri Hamil Muda: Dari Terlambat Menstruasi, Mual dan Lainnya
Baby blues sendiri merujuk pada suatu perasaan sedih atau khawatir yang dialami oleh ibu pada awal masa usai melahirkan sang bayi.
Kekhawatiran ini biasanya berkaitan dengan apakah bayinya sudah cukup nyaman, apakah dia bisa mengurus bayinya dengan baik, dan kekhawatiran serupa lainnya.
Rasa kekhawatiran yang berlebihan tersebut terkadang membuat sang ibu sulit untuk tidur.
Kondisi ini sebenarnya normal terjadi karena adanya perubahan hormon yang dialami oleh sang ibu usai melahirkan.
Usai melahirkan, hormon estrogen dan progesteron akan menurun secara drastis sehingga akan menimbulkan perubahan suasana hati atau mood swing.
Tak hanya itu sebagian ibu juga terkadang mengalami depresi, suli tidur, mudah lelah karena perubahan hormon yang berdampak pada hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid.
Baca Juga: Berikut 5 Buah yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil: Nanas Termasuk?
Secara umum gejala baby blues yang dialami oleh para ibu usai melahirkan di antaranya adalah sebagai berikut.
Meski juga dialami oleh sebagian besar ibu usai melahirkan, baby blues ini berbeda dengan postpartum.
Apabila sang ibu mengalami depresi, sedih, dan khawatir patut diwaspadai dan perlu segera ditangani oleh ahli profesional.
Hal ini karena bisa saja ibu tersebut mengalami depresi postpartum yang juga ditandai dengan gejala-gejala di atas, namun intensitasnya lebih parah hingga mengganggu aktivitas.
Kondisi postpartum terkadang juga ditandai dengan adanya niat untuk menyakiti bayinya.
Bagi Anda yang tengah mengandung sang buah hati, Anda tidak perlu khawatir akan mengalami kondisi ini.
Untuk mencegahnya Anda dapat melakukan beberapa cara mencegah baby blues seperti yang dijelaskan di bawah ini.
1. Bicarakan Segala Kekhawatiran
Anda dapat mencoba untuk membicarakan segala kekhawatiran yang Anda rasakan kepada pasangan serta dokter yang menangani.
Anda dapat rutin melakukan konsultasi prenatal untuk mencegah gejala-gejala tersebut terjadi.
2. Rutin Lepas Penat
Cara berikutnya Anda dapat mencoba untuk sesekali melepas penat dengan sedikit bersantai minimal 15 menit setiap harinya.
Anda pun dapat melakukan me time dengan meditasi, mempercantik diri atau berkumpul dengan calon ibu lainnya.
3. Perbanyak Asupan Omega-3
Omega-3 yang merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh dipercaya dapat mengurangi risiko kelahiran prematur serta mencegah terjadinya baby blues.
4. Rutin Olahraga
Jaga kesehatan diri dengan rutin berolahraga yang ringan-ringan saja untuk memperlancar aliran darah.
Anda dapat jalan pagi bersama pasangan di sekitar rumah guna berolahraga serta melepas penat.
5. Ikut Tidur Bersama Bayi
Setelah melahirkan ada baiknya Anda juga turut tidur ketika bayi sedang tidur. Manfaatkan kesempatan tersebut dengan baik untuk mengisi ulang tenaga.
Anda dapat meminta bantuan suami atau anggota keluarga lainnya untuk mengurus rumah.
6. Jangan Paksakan Diri
Terkadang beberapa ibu terlalu memaksakan diri menjadi orang tua yang sempurna.
Jika hal tersebut tidak berjalan dengan baik, sang ibu akan menyalahkan diri sendiri.
Oleh karena itu, cobalah untuk sedikit bersikap lebih santai dan menghargai segala proses yang terjadi.
Apabila keenam cara di atas tidak berhasil secara maksimal, segera konsultasikannya kepada sang ahli agar masalah dapat ditangani dengan maksimal.
Baca Juga: 3 Manfaat Kurma Muda untuk Promil, Para Pejuang Garis Biru Wajib Coba!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.