Umumnya kondisi tersebut mulai terlihat dari ketebalan rambut yang mulai menipis di area tertentu hingga mundurnya garis rambut di dahi.
Kemudian kondisi tersebut secara bertahap berkembang seiring waktu yang ditandai dengan kerontokan tipis-tipis pada usia 20 tahun.
Di usia 30 tahun mulai terlihat semakin banyak yang rontok, hingga di fase 35 tahunan kerontokan rambut akan semakin parah.
Namun kondisi tersebut bukan berarti tidak dapat diatasi. Perawatan rambut yang tepat sejak dini dapat meminimalisir kondisi kerontokan rambut yang dialami.
5. Faktor hormonal
Kondisi perubahan hormon di dalam tubuh juga dapat memicu masalah rambut rontok.
Misalnya perubahan hormonal pada wanita menjelang menopause, kehamilan, menjelang melahirkan, gangguan tiroid dan lain sebagainya.
Pada umumnya, kasus kerontokan rambut bersifat sementara dan dapat diatasi.
Sedangkan pada pria, kadar hormon testosteron yang tinggi juga dapat berubah menjadi dehidrotestosteron yang membuat akar rambut mengalami kekurangan nutrisi.
Sampai pada gilirannya rambut menjadi kering dan mudah rontok. Namun menurut dokter Farmanina, tidak semua pria dengan testosteron tinggi akan mengalami kerontokan rambut.
Hal itu juga tergantung dari faktor genetikanya. Jika ada orang tua seperti kakek, kakak atau adik yang rambutnya mengalami kebotakan, biasanya kita akan mengalaminya juga.
Baca Juga: Potong Rambut pada Malam Hari Bisa Mendatangkan Arwah, Benarkah?
6. Kondisi medis
Pengaruh obat-obatan atau terapi tertentu juga dapat menyebabkan masalah kerontokan rambut.
Dokter Farmanina menyebutkan, kondisi itu biasanya terjadi pada pasien dengan komplikasi medis akibat penyakit seperti kemoterapi pada penyakit kanker.
Penyakit autoimun seperti alopecia areata yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh juga memicu rambut rontok dan beberapa penyakit lainnya.
7. Diet tidak seimbang
Pola makan yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan kerontokan rambut di usia muda.
Misalnya pada orang yang menjalani diet berlebihan seperti diet minim protein hingga asupan karbohidrat yang rendah.
Seiring waktu, pola makan tersebut dapat membuat rambut rontok karena rambut tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk terus bertumbuh.
Meski demikian, pada umumnya kasus ini hanya berlangsung sementara dan kondisinya akan kembali pulih jika tubuh sudah menyesuaikan diri dengan pola makan yang dijalani.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh dan Cepat Mengusir Kutu Rambut Beserta Telurnya Tanpa Membahayakan Anak